ABSTRAK Ibra Kumara.pdf
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Gempa 7,5 Mw terjadi di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia, pada 28
September 2018 tergolong gempa kuat dan merusak. Gempa tersebut terpicu oleh aktivitas
Sesar Palu-Koro dan mengakibatkan sejumlah gempa susulan. Pemahaman tentang aktivitas
gempa susulan dan pola seismisitas merupakan bagian dari upaya mitigasi bahaya gempa.
Secara tatanan tektonik, wilayah Sulawesi khususnya Sulawesi Tengah memiliki tatanan
tektonik yang relatif rumit dan aktif. Pola tatanan tektonik di suatu wilayah dapat dipahami dari
pola seismisitas yang diperoleh dari hasil penentuan hiposenter. Pada penelitian Tugas Akhir
ini, penulis menggunakan data rekaman 10 titik seismograf dengan rentang rekaman mulai dari
1 Desember 2019 - 31 Januari 2020. Jaringan pengamatan seismograf tersebut merupakan
kerjasama ITB, BMKG dan University of Cambridge. Proses penentuan hiposenter gempa
mengaplikasikan metode non-linear dan menggunakan program Non-Linear Location
(Nonlinloc). Penulis memilih fase gelombang P dan S secara manual menggunakan perangkat
lunak Seisgram2K. Berdasarkan hasil penentuan lokasi gempa, diperoleh 44 kejadian
gempabumi dengan 492 fase gelombang P dan S. Hasil hiposenter ditampilkan dalam bentuk
peta sebaran hiposenter di wilayah Sulawesi Tengah. Secara umum zona seismogenik berada
pada kedalaman kurang dari 30 km dan tersebar di bagian timur Sesar Palu-Koro. Selain itu,
terdapat cluster sebaran gempa di bagian timur Sesar Palu-Koro yang kemungkinan terpicu
oleh sesar aktif yang belum terpetakan.