ABSTRAK M Irfan Saleh.pdf
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER M. IRFAN SALEH
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 M. IRFAN SALEH
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 M. IRFAN SALEH
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 M. IRFAN SALEH
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 M. IRFAN SALEH
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 M. IRFAN SALEH
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA M. IRFAN SALEH
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Sesar Sorong merupakan salah satu sesar aktif yang ada di Papua. Dalam catatan
sejarah kegempaan beberapa gempa bumi pernah terjadi pada daerah ini, salah
satunya adalah gempa bumi pada tanggal 24 september 2015 dengan kekuatan 6,3
Ms. Kondisi tersebut menjadikan pentingnya studi seismologi, khususnya analisis
hiposenter gempa bumi yang dapat digunakan untuk mitigasi bahaya gempa bumi.
Pada Tugas Akhir ini metode yang digunakan untuk relokasi hiposenter gempa
bumi adalah metode Double Difference dan menggunakan data gempa pada
tanggal 31 Desember 2018 sampai dengan tanggal 31 Juli 2022. Metode Double
Difference dapat meminimalisir kesalahan akibat struktur kecepatan yang belum
termodelkan pada hasil penentuan parameter awal. Untuk itu perlu dilakukan
pemutakhiran hiposenter menggunakan koreksi stasiun. Sebaran seismisitas yang
diperoleh dari hasil relokasi dapat memberikan gambaran tentang segmentasi Sesar
Sorong. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan Sesar Sorong dengan
Segmen Dampir memiliki kedalaman fokus gempa sekitar 20 km, Segmen
Sagewin sekitar 25 km, Segmen Klararea sekitar 20 km, Segmen Mega Omnowi
sekitar 20 km, Segmen Anita sekitar 25 km, Segmen Meuni dan Warjori sekitar
20-25 km.