Penelitian ini untuk menganalisis risiko banjir akibat keruntuhan Bendungan Bili-bili dengan tujuan untuk memprediksi dampak yang ditimbulkan ketika terjadi, serta memberikan rekomendasi untuk mengurangi risiko. Metode yang digunakan adalah permodelan menggunakan HEC-HMS untuk routing debit keruntuhan bendungan dan HEC-RAS untuk memodelkan genangan yang terbentuk. Hasil yang diperoleh adalah peta indeks risiko dimana terdapat 11 kecamatan di kota makassar, 9 kecamatan di Kabupaten Gowa, 2 Kecamatan di Kabupaten Takalar, dan 1 kecamatan di Kabupaten Maros. Berdasarkan hasil analisis indeks risiko mengaju pada Perka BNPB Tahun 2012 diperoleh 1 kecamatan yang termasuk dalam kategori indeks risiko rendah, 21 kecamatan masuk dalam kategori indeks risiko sedang, 1 kecamatan masuk dalam kategori indeks risiko tinggi.