digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

abstrak.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

cover.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

bab 1.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

bab 2.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

bab 3.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

bab 4.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

bab 5.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

daf pustaka.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

lampiran.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

Lapangan Pandora merupakan salah satu lapangan tua penghasil hidrokarbon di Cekungan Sumatera Tengah, Indonesia. Lapangan ini memiliki beberapa zona reservoir dengan nilai produksi hidrokarbon yang beragam. Model reservoir yang selama ini menggunakan korelasi sand to sand di Lapangan Pandora tidak cukup menjelaskan fasies pengendapan yang lebih rinci pada reservoir Batupasir X, Y dan Z. Karena itu, dibutuhkan redefinisi batuan reservoir serta pemahaman mengenai kondisi geologi yang realistis dari batuan reservoir-reservoir tersebut, berupa geometri, distribusi fasies, dan penyebaran kualitas reservoir agar dapat memberikan panduan bagi tahap pengembangan selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui model sebaran fasies dan properti reservoir Batupasir X, Y dan Z, Formasi Bekasap serta lingkungan pengendapan melalui metoda sikuen stratigrafi resolusi tinggi. Divalidasi dengan data deskripsi batuan inti dan log FMI, distribusi reservoir berupa peta gross facies unit, distribusi properti reservoir berupa peta porositas efektif (isoporosity map) dan peta permeabilitas (isopermeability map). Penelitian ini menggunakan lima data deskripsi batuan inti, dua log FMI, 99 data ELAN petrofisika dan data log sumur berupa log sinar gamma, log resistivitas, log neutron, log sonik dan log densitas dari sebanyak 137 sumur. Berdasarkan deskripsi detil dari batuan inti pada reservoir-reservoir batupasir Formasi Bekasap, dapat diidentifikasikan bahwa dari tiga reservoir Batupasir X, Y dan Z dapat dibagi menjadi dua asosiasi fasies pengendapan yang berbeda, yaitu reservoir X dengan fasies cross-bedded-coarse conglomeratic sandstone (meandering channel), sementara reservoir Y dan Z dengan fasies blocky crossbedded-very coarse conglomeratic sandstone-conglomerate (distributary channel). Kedua asosiasi fasies pengendapan ini diinterpretasikan sebagai endapan tide dominated estuarine. Hasil tinjauan kualitas reservoir berupa porositas efektif dan permeabilitas pada masing-masing asosiasi fasies pengendapan, menunjukkan bahwa batupasir X yang diendapkan pada tidal meandering channel memiliki kualitas reservoir yang relatif lebih baik dibanding batupasir Y dan Z yang diendapkan pada tidal distributary channel.