Analisis likuefaksi pada daerah reklamasi telah gencar dilakukan karena material utama reklamasi umumnya bersifat non-kohesif yang rentan terhadap likuefaksi. Indonesia yang dikenal sebagai “ring of fire” memiliki potensi gempa yang tinggi yang dapat memicu terjadinya likuefaksi. Uji penetrasi konus (CPT) merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pengambilan data lapisan tanah yang kemudian dijadikan sebagai data analisis likuefaksi dan kondisi geologi daerah penelitian. Analisis likuefaksi pada penelitian ini menggunakan perbandingan 3 metode yang saat ini sedang berkembang. Analisis data dilakukan hingga menghasilkan nilai faktor keamanan likuefaksi termasuk nilai perpindahan lateral dan penurunan tanah, kondisi permukaan tanah jika terjadi likuefaksi, serta indeks potensi likuefaksi daerah penelitian.
Hasil analisis lapisan tanah pada daerah penelitian menghasilkan 3 variasi jenis sedimen, yaitu: jenis sedimen pasir, jenis sedimen lanau, dan jenis sedimen lempung. Dari hasil perbandingan tiga metode yang digunakan secara umum memperlihatkan bahwa daerah penelitian memiliki potensi likuefaksi yang tinggi pada material clean sand pada kedalaman antara 4,5 – 15 m dari permukaan. Nilai perpindahan lateral terbesar rata-rata pada tiap titik CPTu berkisar antara 97,46 – 339,02 cm dan penurunan tanah terbesar rata-rata pada tiap titik CPTu berkisar antara 4,41 – 23,39 cm. Kondisi permukaan tanah diperkirakan berpotensi likuefaksi dan nilai indeks potensi likuefaksi (LPI) menunjukkan bahwa pada daerah penelitian memiliki LPI rata-rata very high risk kecuali pada titik CPTu-CH4950 dan CPTu-CH5050 yang memiliki nilai LPI high risk.