digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Aditya Bintang
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PT Sinarmas Distribusi Nusantara adalah sebuah perusahaan distributor nasional yang bergerak di bidang jasa penjualan dan distribusi. Salah satu mitra bisnis perusahaan adalah PT Unilever yang memproduksi barang-barang di bidang Nutrition atau makanan dan minuman, Personal Care atau perawatan pribadi, Home Care atau perawatan rumah tangga, dan Beauty & Well-Being atau produk-produk kecantikan dan kesejahteraan. Selama tahun 2022, PT Sinarmas Distribusi Nusantara mengalami kenaikan kuantitas penjualan. Kenaikan ini tetapi juga diikuti dengan kenaikan jumlah kehilangan penjualan dengan rata-rata sebesar 16% per bulan selama tahun 2022. Berdasarkan analisis akar masalah dengan menggunakan diagram tulang ikan, usulan kebijakan inventori perlu ditentukan agar dapat memperbaiki kriteria kinerja dari sistem inventori perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kebijakan inventori yang dapat meminimalisasi ongkos total inventori. Penentuan usulan kebijakan dilakukan untuk seluruh barang yang masuk ke dalam kategori A. Dalam penelitian ini, terdapat 116 jenis barang Beauty & Well-being yang memiliki kontribusi terbesar dengan nilai penyerapan dana sebesar 80% dan berdistribusi normal. Model yang dijadikan acuan untuk menghitung kebijakan usulan antara lain model Q, penyesuaian model P untuk multi-item, dan model reduksi lead time oleh Priyan & Uthayakumar (2015). Usulan kebijakan inventori berhasil menurunkan ongkos total yang terdiri atas ongkos pesan, ongkos simpan, dan ongkos kekurangan untuk ketiga pemasok. Ongkos total untuk 58 jenis barang yang masuk ke dalam Pemasok 1 berhasil diturunkan dari Rp153.109.096 menjadi Rp48.388.744. Kemudian, ongkos total untuk 56 jenis barang dalam Pemasok 2 diturunkan dari Rp235.697.593 menjadi Rp58.588.756. Lalu, dua jenis barang pada Pemasok 3 dapat diturunkan dari Rp4.177.758 menjadi Rp2.498.849. Hasil penelitian juga meningkatkan tingkat pelayanan sebesar 2,94% untuk Pemasok 1, 3,39% untuk Pemasok 2, dan 2,27% untuk Pemasok 3. Penelitian juga menunjukkan bahwa model usulan sensitif terhadap perubahan parameter permintaan, ongkos pesan, dan ongkos simpan.