Gempa bumi merupakan suatu bencana yang kerap terjadi di Indonesia. Gempa
bumi dapat menyebabkan likuefaksi tanah yang bisa menyebabkan kerusaakan
yang besar seperti terlihat pada gempa palu 2018. Likuefaksi terjadi karena
meningkatnya tekanan air pori berlebih dalam tanah ketika terguncang gempa
sampai nilai rasio tekanan air pori (?u
?0?) mencapai 1, yang menyebabkan hilangnya
tegangan efektif tanah sehingga perilaku tanah menyerupai fluida.
Dengan mereduksi peningkatan tekanan air pori berlebih, peristiwa likuefaksi dapat
dicegah. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan memasang rigid
inclusion untuk membatasi perpindahan tanah sehingga dapat memperkecil
kenaikan tekanan air pori berlebih.
Studi ini bertujuan untuk meneliti performa rigid inclusion pada konstruksi
timbunan di Pelabuhan laut garongkong yang mengalami gempa palu 2018.
Performa diukur berdasarkan reduksi perpindahan, pencegahan likuefaksi, dan
perbandingan respons spectra kondisi sebelum dan setelah dipasang rigid inclusion.
Penelitian dilakukan secara numerik menggunakan peranti lunak MIDAS GTS NX
dengan pemodelan plane strain non linear time hsitory dan gempa palu 2018
sebagai ground motion yang dirambatkan dari bedrock dengan peranti lunak
DEEPSOIL.
Hasil analisis menunjukkan pemasangan rigid inclusion dengan spesifikasi yang
kerap dalam konstruksi digunakan berhasil menurunkan perpndahan sebesar 86 %,
menurunkan rasio tekanan air pori sebesar 49 %, dan menurunkan percepatan
spektral pada periode dibawah 0,5 detik serta mengamplifikasinya pada periode
lebih besar.