digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Stone column merupakan salah satu metode perbaikan tanah yang dapat digunakan dalam memitigasi penurunan tanah berlebih, stabilitas, dan potensi likuefaksi. Stone column dapat memitigasi potensi likuefaksi dengan adanya efek pemadatan saat konstruksi, drainase, dan reduksi tegangan geser tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi desain stone column berupa area replacement ratio dan shear modulus ratio terhadap nilai Ru (rasio tekanan air pori) tanah dan deformasi lateral tanah yang terjadi. Selain itu, dilihat juga pengaruh stone column terhadap respon spektra akselerasi. Data tanah menggunakan lokasi Zona 3 Stasiun Kereta Garongkong dan dievaluasi menggunakan ground motion Gempa Palu 2018. Analisis likuefaksi dilakukan secara numerik menggunakan metode elemen hingga MIDAS GTS NX pemodelan 2D plane strain. Perambatan ground motion dari batuan dasar hingga ke permukaan model tanah menggunakan aplikasi DEEPSOIL. Pengecekan dilakukan untuk kondisi sebelum dan setelah diberikan stone column. Terdapat 16 variasi yang dibentuk untuk menggambarkan reduksi nilai Ru dan deformasi lateral yang terjadi. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, didapatkan bahwa stone column terbukti dapat mereduksi deformasi lateral di permukaan timbunan mencapai 77% dari kondisi sebelum ada stone column. Stone column juga dapat memitigasi potensi likuefaksi selama terjadi gempa dengan mereduksi nilai Ru tanah sebesar 25% - 60% pada kondisi pembebanan undrained. Kecenderungan variasi area replacement ratio stone column (Ar 15-40%) dan rasio modulus geser (Gr 3-10) yang semakin besar dapat mengurangi deformasi lateral tanah dan mereduksi puncak nilai Ru yang semakin besar. Selain itu, penggunaan stone column dapat memengaruhi respon spektra akselerasi yang terjadi dengan penurunan maksimum sebesar 44%.