Stone column merupakan salah satu metode perbaikan tanah yang dapat digunakan
dalam memitigasi penurunan tanah berlebih, stabilitas, dan potensi likuefaksi. Stone
column dapat memitigasi potensi likuefaksi dengan adanya efek pemadatan saat
konstruksi, drainase, dan reduksi tegangan geser tanah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi desain stone column
berupa area replacement ratio dan shear modulus ratio terhadap nilai Ru (rasio
tekanan air pori) tanah dan deformasi lateral tanah yang terjadi. Selain itu, dilihat
juga pengaruh stone column terhadap respon spektra akselerasi. Data tanah
menggunakan lokasi Zona 3 Stasiun Kereta Garongkong dan dievaluasi
menggunakan ground motion Gempa Palu 2018.
Analisis likuefaksi dilakukan secara numerik menggunakan metode elemen hingga
MIDAS GTS NX pemodelan 2D plane strain. Perambatan ground motion dari
batuan dasar hingga ke permukaan model tanah menggunakan aplikasi DEEPSOIL.
Pengecekan dilakukan untuk kondisi sebelum dan setelah diberikan stone column.
Terdapat 16 variasi yang dibentuk untuk menggambarkan reduksi nilai Ru dan
deformasi lateral yang terjadi.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, didapatkan bahwa stone column terbukti
dapat mereduksi deformasi lateral di permukaan timbunan mencapai 77% dari
kondisi sebelum ada stone column. Stone column juga dapat memitigasi potensi
likuefaksi selama terjadi gempa dengan mereduksi nilai Ru tanah sebesar 25% -
60% pada kondisi pembebanan undrained. Kecenderungan variasi area
replacement ratio stone column (Ar 15-40%) dan rasio modulus geser (Gr 3-10)
yang semakin besar dapat mengurangi deformasi lateral tanah dan mereduksi
puncak nilai Ru yang semakin besar. Selain itu, penggunaan stone column dapat
memengaruhi respon spektra akselerasi yang terjadi dengan penurunan maksimum
sebesar 44%.