Industri tekstil di Indonesia memiliki tantangan salah satunya terkait dengan
efisiensi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing dari produk yang dihasilkan
harus sesuai dengan preferensi pelanggan. PT NTX perusahaan industri
pertenunan yang memproduksi produk tekstil grey tarpaulin. Proses inspeksi kain
grey hasil dari proses pertenunan secara umum dilakukan dengan cara
konvensional menggunakan mesin inspeksi kain dan secara visual dengan mata
manusia. Cara inspeksi konvensional tidak bisa diterapkan pada produk tekstil
grey tarpaulin karena karakteristik tekstil grey tarpaulin tersebut sangat rawan
bergeser atau slip konstruksi anyaman benangnya jika di tarik, disentuh atau
digulung ulang. Proses pendeteksian cacat (defect) dan pengontrolan kualitas
terhadap produk tekstil grey tarpaulin ini dilakukan pada saat proses pertenunan di
atas mesin tenun oleh operator. Teknik pengolahan citra dapat mengatasi
permasalahan tersebut dengan sehingga produk tersebut dapat di inspeksi secara
langsung di atas mesin ketika proses sedang berlangsung. Teknik pengolahan citra
yang digunakan adalah metode Mean Pixel Value dikombinasikan dengan Logistic
Regression Model dan metode Local Binary Pattern dikombinasikan dengan
Support Vector Machine. Berdasarkan hasil penelitian metode metode Mean Pixel
Value dikombinasikan dengan Logistic Regression Model memiliki tingkat
akurasi 61% pada citra grey tarpaulin dan metode Local Binary Pattern
dikombinasikan dengan Support Vector Machine memiliki tingkat akurasi sebesar
77%
.