ABSTRAK Adinda Mutiara Utami
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT Insan Agritama Teknologi merupakan sebuah perusahaan tech-startup yang
didirikan sejak tahun 2016. Perusahaan yang pada awalnya bergerak di sektor bisnis
e-grocery memutuskan untuk pivot menjadi IT services & consulting pada
pertengahan tahun 2021 sebagai salah satu bentuk strategi bertahan dalam
menghadapi kinerja penjualan yang terus menurun. Semenjak pivot, PT Insan masih
belum menunjukkan kinerja bisnis optimal yang ditunjukkan dengan target
penjualan yang tidak tercapai. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, permasalahan
ini terjadi sebagai dampak dari implementasi strategi yang belum efektif. Setelah
dilakukan peninjauan lebih dalam, diketahui bahwa akar masalah yang terdapat di
PT Insan diakibatkan dari tidak pernah dilakukan penurunan strategi perusahaan ke
dalam sasaran yang jelas dan dapat diukur secara sistematis dan berkelanjutan.
Hasil temuan masalah di PT Insan menyimpulkan bahwa perusahaan membutuhkan
suatu standar acuan rencana kinerja yang dapat digunakan sebagai alat untuk
melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap implementasi strategi serta
pencapaian kinerja bisnis perusahaan secara berkelanjutan.
Perancangan rencana kinerja untuk PT Insan Agritama Teknologi dilakukan dengan
menggunakan model OKR-Scorecard. Pada dasarnya model OKR-Scorecard
merupakan model yang mengintegrasikan Objectives Key Results (OKR) dan
Balanced Scorecard sebagai alat penentuan tujuan dan target kinerja berbasiskan
konsep continuous performance management. Perancangan OKR-Scorecard
diawali dengan menurunkan strategi perusahaan ke sasaran strategis perusahaan
yang diklasifikasikan ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard untuk
meninjau seluruh aspek kinerja secara komprehensif. Setiap sasaran strategis yang
telah ditetapkan kemudian dipetakan ke dalam rancangan peta strategi. Setelah peta
strategi telah disusun dan divalidasi, berikutnya dirancang OKR-Scorecard, yang
terdiri atas OKR strategis yang meninjau seluruh aspek kinerja secara holistik lalu
diturunkan ke dalam OKR departemen, divisi, dan individu yang merujuk pada
aspek kinerja terpenting perusahaan. Proses penurunan OKR dari level strategis
merujuk pada bobot terbesar yang merepresentasikan prioritas tujuan perusahaan
pada periode tersebut dan diperoleh menggunakan perbandingan berpasangan pada
Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil OKR-Scorecard kemudian akan
menjadi dasar perancangan usulan rencana evaluasi kinerja yang merujuk pada
konsep OKR-scoring, self-assessment, dan self-reflection.
Hasil penelitian ini memiliki output utama yaitu peta strategi, rancangan OKR-
scorecard yang terbagi ke dalam level strategis, departemen, divisi, dan individu
dengan mengambil lingkup kerja perencanaan yaitu departemen operasional dan
divisi penjualan & pemasaran, serta rencana evaluasi kinerja. Hasil tersebut
diharapkan dapat menjadi dasar PTI Insan di dalam mengimplementasikan
continuous performance management di lingkup perusahaan.