digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Shafira Putri Alyssa
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Shafira Putri Alyssa
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Shafira Putri Alyssa
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Shafira Putri Alyssa
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Shafira Putri Alyssa
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Shafira Putri Alyssa
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Shafira Putri Alyssa
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Shafira Putri Alyssa
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Shafira Putri Alyssa
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

UMKM Baiza Sushi merupakan usaha kategori kecil yang menyajikan hidangan khas Jepang. Baiza Sushi mengalami penurunan pendapatan sejak awal tahun 2022. Pemilik beranggapan bahwa menurunnya pendapatan diakibatkan oleh performa pemasaran yang menurun. Strategi pemasaran Baiza Sushi hanya dirancang berdasarkan intuisi tim manajemen. Di samping itu, Baiza Sushi memiliki beberapa menu unggulan yang memiliki penjualan lebih tinggi dibandingkan dengan produk lain. Produk tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjadi dasar perancangan strategi pemasaran untuk meningkatkan kembali pendapatan Baiza Sushi. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan perancangan usulan strategi pemasaran UMKM Baiza Sushi berdasarkan tahap siklus hidup produk. Pertama, dilakukan identifikasi tahap siklus hidup produk Baiza Sushi dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Dengan metode AHP, penanggung jawab store Baiza Sushi memberikan penilaian subjektif terkait karakteristik untuk penentuan tahap siklus hidup produk dan diperoleh tahap siklus hidup produk Baiza Sushi yaitu decline. Selanjutnya, dilakukan identifikasi strategi pemasaran existing Baiza Sushi dengan model strategi pemasaran berdasarkan tahap siklus hidup produk oleh Kotler & Armstrong (2021) yang mencakup strategi product, price, distribution, advertising, dan sales promotion. Strategi yang telah teridentifikasi akan dievaluasi dengan mengidentifikasi tahap siklus hidup produk yang sesuai untuk masing-masing strateginya. Dari evaluasi yang dilakukan, diperoleh bahwa strategi product saat ini berada pada tahap growth, strategi price berada pada tahap introduction, strategi distribution berada pada tahap growth, strategi advertising berada pada tahap introduction, dan strategi sales promotion berada pada tahap sales promotion. Dari hal tersebut diperoleh bahwa seluruh strategi memiliki gap dengan strategi pada tahap decline. Gap tersebut digunakan sebagai dasar perancangan usulan strategi pemasaran untuk mencapai kondisi ideal pada tahap decline. Usulan strategi pemasaran tersebut adalah untuk menghapus produk yang lemah, menurunkan harga menjadi lebih rendah dari kompetitor, dan menunda pembukaan dua cabang baru. Selain itu, diberikan juga usulan strategi pemasaran untuk kembali pada tahap growth, yaitu melakukan promosi dengan kuat dan repositioning.