digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ricky Anto Jonathan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PT Satu Persada merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang konstruksi. Saat ini, PT Satu Persada sedang mengalami permasalahan finansial dimana laporan keuangan masih jauh dibawah ekspektasi para direksi perusahaan. Selain itu, direksi juga menilai bahwa target – target perusahaan yang tidak tercapai disebabkan oleh kinerja karyawan yang belum maksimal. Sementara itu, menurut Manajer SDM & Umum perusahaan, karyawan tidak mengetahui target panjang perusahaan karena target tersebut hanya didiskusikan oleh direksi. Hingga saat ini, penilaian kinerja yang digunakan oleh perusahaan masih berdasarkan subjektivitas atasan tanpa adanya acuan yang bersifat objektif. Berdasarkan studi pendahuluan, diyakini bahwa perusahaan membutuhkan suatu manajemen yang mampu mengintegrasikan tujuan perusahaan ke setiap level organisasi sebagai acuan kerja serta meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan melalui penilaian yang objektif. Pengintegrasian target perusahaan ke seluruh level organisasi akan mengacu pada teori manajemen kinerja dan menggunakan metode Balanced Scorecard yang di dalamnya terdapat Key Performance Indicator (KPI) sebagai alat ukur ketercapaian kinerja. Berdasarkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), ditentukan strategic objectives melalui expert judgment dengan Direktur Finance & General Affairs. Strategi tersebut kemudian dirancang menjadi sebuah peta strategi menggunakan empat perspektif Balanced Scorecard. Setelah peta strategi divalidasi, dilakukan perancangan scorecard perusahaan yang kemudian diturunkan hingga ke level divisi dan individu. Proses perancangan tersebut didasari pada studi literatur dan divalidasi menggunakan face validity bersama dengan stakeholder terkait. Kemudian, dilakukan pembobotan untuk mengetahui prioritas perusahaan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Secara garis besar, perancangan manajemen kinerja PT Satu Persada menghasilkan 13 strategic objectives dengan 18 KPI sebagai alat ukurnya di level perusahaan. Kemudian, strategic objectives perusahaan tersebut diturunkan ke level divisi yang menghasilkan 6 strategic objectives dengan 10 KPI sebagai alat ukurnya. Selain itu, dilakukan perancangan formulir penilaian kinerja yang bertujuan sebagai acuan dalam melakukan penilaian kinerja. Dengan demikian, penilaian kinerja yang dilakukan dapat bersifat objektif, transparan, dan memberikan feedback yang tepat sebagai dasar dalam melakukan perbaikan kinerja berkelanjutan.