ABSTRAK Adrian
PUBLIC  COVER Adrian
PUBLIC Dewi Supryati
BAB 1 Adrian
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Adrian
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Adrian
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Adrian]
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Adrian
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Adrian
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Adrian
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT Cahaya Perada Abadi (CPA) merupakan perusahaan yang memproduksi
berbagai jenis produk berbahan dasar kain dan kulit, dengan produk yang sedang
fokus diproduksi adalah sarung tangan golf. Namun kondisi proses produksi di PT
CPA tidak seluruhnya berjalan dengan lancar, terutama di bidang kualitas produk.
Perusahaan masih memiliki masalah dengan angka cacat yang masih tinggi.
Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata persentase cacat yang dihasilkan dari
proses produksi di PT CPA adalah 26,25% dari total produksi harian. Persentase
tersebut masih jauh dari target toleransi perusahaan yaitu di bawah 5% dari total
produksi harian. Oleh sebab itu melalui penelitian ini akan dilakukan perancangan
perbaikan proses produksi menggunakan metodologi Six Sigma dengan pendekatan
DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) untuk membantu PT CPA
dalam upaya meningkatkan kualitas produk dan menurunkan angka cacat.
Sesuai dengan tahapan DMAIC, proyek Six Sigma dimulai dengan tahap define
untuk menjelaskan permasalahan dan merumuskan proyek Six Sigma di PT CPA.
Selanjutnya di tahap measure didapatkan bahwa kapabilitas proses produksi berada
pada nilai DPMO 64.910 dan level sigma 1,85. Kemudian di tahap analyze
digunakan metode Delphi dan FMEA untuk menentukan faktor penyebab dari jenis
5 jenis cacat yang difokuskan. Hasil dari tahap analyze digunakan sebagai dasar
dalam pembuatan alternatif solusi perbaikan yang dilakukan pada tahap improve,
hingga dihasilkan 6 alternatif solusi perbaikan dengan 2 solusi yang diterima dan
akan diimplementasikan, yaitu pembuatan SOP proses cutting pola dengan
monitoring kamera dan pembuatan SOP pemisahan produk cacat dengan
monitoring kamera. Terakhir tahap control belum dapat dilakukan secara penuh
karena masih bersifat dugaan, tetapi hasil perhitungan estimasi perubahan nilai
RPN lebih kecil dibandingkan dengan nilai RPN awal, dari 453 menjadi 210, atau
sebesar 53,6% lebih kecil, sehingga dapat dianggap bahwa perbaikan proses
diperkirakan dapat menurunkan angka cacat dan meningkatkan kapabilitas proses
produksi PT CPA.