digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dewi Sinta
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Masalah troli makanan berbentuk persegi panjang merupakan salah satu idealisasi dari permasalahan pemindahan sebuah objek di kehidupan nyata. Masalah troli makanan berbentuk persegi panjang ini dikemukakan oleh Erikkson dkk. Mulanya, masalah ini menanyakan luas maksimum persegi panjang yang dapat dipindahkan di sebuah tikungan. Tikungan yang dimaksud adalah tikungan antara dua koridor yang bergantung pada lebar setiap koridor dan sudut tikungan. Pada tahun 1998, Eriksson dkk memberikan beberapa solusi parsial untuk masalah troli makanan persegi panjang. Mereka memberikan batas atas luas troli persegi panjang. Mereka juga mempertimbangkan satuan luas maksimum persegi panjang untuk sudut sikusiku, sudut tumpul, dan sudut tumpul dari sebuah tikungan antara dua koridor. Selain itu, berbagai strategi mendorong dibahas dalam pekerjaan mereka. Hal pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menganalisis batas atas luas troli makanan dengan pendekatan yang berbeda dari Erikkson dkk. Secara khusus, penelitian ini memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang dimensi persegi panjang dari luas maksimum dan strategi pergerakan persegi panjang. Tetapi, pada proses analisis dimensi persegi panjang ditemukan beberapa kasus khusus untuk lebar koridor yang sama dengan variasi sudut yang berbeda. Adapun mekanisme gerak troli makanan berbentuk persegi panjang pada penelitian ini, yaitu gerak translasi dan campuran (translasi dan rotasi). Alur yang akan dilalui oleh troli makanan berbentuk persegi panjang berkaitan dengan lebar koridor dan beberapa variasi sudut seperti sudut siku-siku, sudut lancip, dan sudut tumpul dari pertemuan dua koridor yang terbentuk. Kemudian, berhubungan dengan mekanisme gerak sehingga mempertimbangkan letak awal sampai letak akhir troli makanan berbentuk persegi panjang hingga dapat melalui tikungan. Beberapa konsep matematika yang digunakan pada penelitian ini adalah konsep kesebangunan dan kongruen, rumus trigonometri dasar, konsep translasi, konsep Pythagoras, dan konsep vektor. Hasil penenelitian ini dapat dilihat sebagai contoh menarik dari penerapan geometri dan konsep trigonometri sekolah menengah atas untuk solusi parsial masalah yang lebih lanjut.