Salah satu teknologi yang semakin banyak diadopsi adalah teknologi imersif. PT.
SUWIR adalah salah satu dari sedikit perusahaan Indonesia yang menjual solusi
teknologi imersif. Namun, tingkat adopsi produk dari PT. SUWIR ini tidak sebaik
yang diharapkan, dikarenakan belum ada pemahaman lebih dalam terkait
mekanisme adopsi teknologi imersif di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat variabel apa saja yang mempengaruhi tingkat adopsi teknologi imersif di
Indonesia, dan strategi apa yang terbaik untuk PT. SUWIR untuk memaksimalkan
pengadopsian produk dan layanan mereka di Indonesia. Penelitian dilakukan
dengan melakukan tinjauan literatur untuk mengambil variabel penting dari
adopsi teknologi, mengidentifikasi hubungan antar variabel dan membuat model
sistem dinamik dari hubungan tersebut, memvalidasi model dengan mengkalibrasi
dengan jumlah pengguna pada layanan platform yang dikembangkan oleh PT.
SUWIR, membuat skenario strategi yang berbeda-beda, mensimulasikan skenario
tersebut dan menganalisis hasilnya. Variabel yang diturunkan dari Technology
Acceptance Model (TAM) adalah Perceived Usefulness dan Perceived Risk,
dengan Perceived Usefulness dipengaruhi oleh variabel self-efficacy, quality, dan
ease of use. Dua variabel Perceived ini berhubungan dengan Intention to use.
Intention to use dikaitkan dengan variabel yang diturunkan dari model Bass
Diffusion, yaitu Potential Adopters From Promotional Activities dan Potential
Adopters From Word-of-Mouth Activities, yang akan berhubungan dengan tingkat
adopsi produk dari Calon Adopter menjadi Adopter. Hasil penelitian berdasarkan
pengujian skenario menunjukkan bahwa strategi terbaik untuk memasarkan
produk adalah dengan lebih fokus pada kegiatan WoM karena memiliki dampak
yang lebih besar pada adopsi produk daripada kegiatan promosi. Selanjutnya,
penelitian menunjukkan bahwa kegiatan promosi harus fokus pada peningkatan
kegunaan yang dirasakan dan risiko yang dirasakan pelanggan potensial dalam
hal teknologi imersif. Penelitian sebelumnya yang dilakukan di Indonesia hanya
berfokus pada penerapan satu model yaitu Technology Acceptance Model.
Penelitian ini memberikan kontribusi dengan penggabungan Technology
Acceptance Model dan Bass Diffusion Model dalam sebuah System Dynamics
Model dalam konteks teknologi imersif di Indonesia.