digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Moda transportasi kereta cepat menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan moda transportasi pesawat. Di Indonesia, telah dikembangkan produk kereta cepat dengan nama "Kereta Cepat Merah Putih" (KCMP) yang dioperasikan di wilayah Pulau Sulawesi, pada rute Makassar-Parepare. Meskipun teknologi perlindungan pasif pada kereta api terus ditingkatkan, nyatanya kecelakaan yang terjadi pada beberapa kereta cepat model lain masih dapat menyebabkan korban jiwa, sehingga perlu untuk dilakukan analisis kualitas struktur penyerap energi pada KCMP. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa energi dari tabrakan tidak langsung terserap keseluruhan oleh struktur lokomotif (Main Car), akibatnya terdapat sejumlah energi yang disalurkan ke rangkaian kereta di belakang lokomotif (Trailer Car). Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai penyerapan energi pada sambungan antar gerbong (intercar) akibat adanya energi tabrakan yang disalurkan tersebut, atau lebih dikenal sebagai low-energy management system pada KCMP. Dari permasalahan tersebut, akan dilakukan analisis numerik untuk mengevaluasi low-energy management system pada KCMP, baik berupa nilai serapan energi, gaya maksimum yang diterima oleh struktur, serta modus deformasi dari Main Car (MC) maupun Trailer Car (TC). Hasil simulasi numerik menunjukkan bahwa beberapa parameter untuk regulasi kelaiktabrakan telah dapat terpenuhi, namun ada pula beberapa parameter yang tidak terpenuhi. Modifikasi geometri telah dilakukan dalam rangka mencoba meningkatkan kemampuan kelaiktabrakan KCMP dalam memenuhi persyaratan regulasi.