digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dari tahun 2022 hingga 2024 terjadi banjir di Kota Medan yang disebabkan salah satunya oleh luapan Sungai Sikambing ketika tingginya curah hujan. Dalam mengatasi permasalahan ini, dilaksanakan pembangunam Floodway Sikambing-Belawan sebagai langkah pengendalian banjir di Sungai Sikambing. Dilain sisi kinerja floodway saat mengalirkan debit dari Sungai Sikambing dipengaruhi oleh debit yang terjadi pada Sungai Belawan. Dalam mengevaluasi kinerja floodway tersebut dilakukan analisis hidrologi dan analisis hidraulika menggunakan pemodelan HEC-RAS 2D saat kondisi banjir rencana periode ulang 25, 50, dan 100 tahun. Pemodelan HEC-RAS 2D dapat menganalisis pengaruh debit Sungai Belawan terhadap aliran floodway dalam mereduksi debit banjir, area genangan banjir, kedalaman banjir dan waktu kejadian banjir yang terjadi pada DAS Sikambing. Hasil analisis menunjukkan bahwa floodway dapat mengalihkan debit banjir Sungai Sikambing sebesar 30,69 m³/detik pada kondisi Q25, 33,05 m³/detik pada kondisi Q50, dan 34,65 m³/detik pada kondisi Q100 serta pengaruh aliran Sungai Belawan maksimal sejauh 36,51 m dari titik outlet floodway. Secara keseluruhan, Floodway Sikambing-Belawan dapat mereduksi debit banjir rata-rata sebesar 21,79%, mereduksi luas dampak genangan banjir rata-rata sebesar 48,75%, dan mempersingkat waktu kejadian banjir rata-rata sebesar 35,56% serta kedalaman banjir dapat berkurang hingga 0,21 m. Dua solusi tambahan yang dianalisis untuk pengendalian banjir yaitu penambahan tanggul dan kolam retensi, dapat lebih menaggulangi banjir secara menyeluruh hingga kondisi Q100. Selain itu kajian sedimentasi dengan permodelan HEC-RAS 1D dilakukan dimana box culvert bendung pelimpah dan inlet floodway memerlukan perhatian khusus, dengan sedimentasi yang perlu dinormalisasi sebesar 3.319,93 m³ untuk 1 tahun, 4.853,57 m³ untuk 3 tahun, dan 5.907,46 m³ untuk 5 tahun. Selanjutnya sedimentasi yang terjadi dalam rentang 5 tahun pada box culvert bendung pelimpah floodway mencapai hingga ketebalan 0,82 m serta terjadi pula sedimentasi pada box culvert inlet floodway hingga 0,55 m.