Kelapa sawit (Elaeis guineensis) telah menjadi tanaman penghasil minyak
terpenting di seluruh dunia. Produksi minyak sawit yang meningkat terutama
didasarkan pada perluasan areal budidaya ke dalam kawasan hutan, yang
menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius. Peningkatan hasil perkebunan
yang ada merupakan jalur potensial untuk mengurangi dampak ekologis yang tidak
diinginkan dari pertanian kelapa sawit. Diperkirakan permintaan global akan terus
meningkat dari waktu ke waktu. Dengan banyaknya sektor kelapa sawit, Asia
Tenggara menjadi salah satu faktor terpenting dalam perekonomian kelapa sawit
dunia. Kelapa sawit dikenal sebagai tanaman penghasil minyak paling efisien
secara global. Pada usia 25 tahun ke atas, pohon-pohon tua ditebang untuk memulai
siklus peremajaan kelapa sawit untuk mempertahankan produktivitas perkebunan
dan kelangsungan ekonomi. Untuk itu diperlukan perencanaan serta pemantauan
yang dapat mendukung kebijakan peremajaan bukan sekedar pengembangan alami
untuk mengganti tanaman sawit yang telah mencapai siklus 25 tahun, tetapi
dilakukan by desain, dan tidak lagi melakukan ekspansi. Kebijakan Peremajaan
kelapa sawit memiliki peran yang kuat dalam meningkatkan industri kelapa sawit,
Peremajaan juga merupakan kunci dalam mencapai Sustainable Development
Goals (SDG) khususnya Economic Fields (SDG8), Social Fields (SDG6) dan
Environment (SDG3). Penelitian ini mengintegrasikan data – data penginderaan
jauh dengan menggunakan Metode Machine Learning Random Forest yang
selanjutnya akan di identifikasi lahan kelapa sawit yang sesuai dan lahan yang tidak
sesuai untuk dipetakan menjadi perubahan lahan untuk mendukung desain dan
perencanaan pengambilan keputusan yang mendukung kebijakan peremajaan
kelapa sawit.