digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tidak seperti metodologi tradisional untuk pengembangan piranti lunak contohnya Waterfall, metodologi Agile semakin populer di kalangan perusahaan dan profesional IT. Tesis ini mendiskusikan kemampuan Agile dalam meningkatkan produktifitas, kualitas dan kepuasan pelanggan menggunakan ko-kreasi value dalam service science. Konsep ko-kreasi value semakin menjadi penting dalam literatur logika service-dominant. Tesis ini menggunakan studi kualitatif untuk mengamati penggunaan konsep value ko-kreasi dalam projek-projek Agile dan pengaruh kesuksesan nya melalui studi kasus pada sebuah perusahaan servis IT di Indonesia. Berdasarkan penemuan dari studi ini, bisa disimpulkan bahwa mengintegrasikan ko-kreasi value dalam projek-projek Agile bisa meningkatkan peluang kesuksesannya dalam perusahaan-perusahaan IT servis. Lebih lanjut, perusahaanperusahaan IT servis bisa menjadikan ko-kreasi value bagian dari prosedur standar dalam projek-projek Agile mereka. Ko-kreasi value bisa di implementasikan lebih lanjut dari hanya projek-projek Agile menjadi bagian dari servis dan kebijakan perusahaan yang lebih luas. Peserta wawancara dipilih dan direkrut dari perusahaan tersebut, yang memiliki pengalaman di projek-projek Agile dan mempunyai sertfikat Agile yang bereputasi. Melalui empat fase ko-kreasi value yang dikenalkan oleh Kijima (2015) dalam buku nya, setiap wawancara mendiskusikan lebih dalam tentang co-experience, co-definition, co-elevation, dan co-development pada projek-projek Agile. Setelah itu, tesis ini menggunakan analisa tematik untuk meng-kode dan memberikan tema pada data wawancara. Akhirnya, cetak biru servis dibuat berdasarkan penemuan-penemuan di tesis ini.