digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada tahun 2019, IPCC menyerukan peringatan iklim karena suhu dunia diperkirakan akan meningkat sebesar 4-6°C. Dengan tertanamnya kepentingan kapitalis secara sistematis dalam lanskap politik dan ekonomi, gagasan “kapitalisme hijau” diperkenalkan sebagai pembenaran atas pertumbuhan ekonomi tanpa batas dengan konsumsi energi yang lebih sedikit dibandingkan yang dapat diproduksi secara berkelanjutan oleh dunia (Schweickart, 2010). Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi sikap yang heterogen terhadap kapitalisme hijau. Namun, penelitian transisi berkelanjutan belum menjelaskan jalan tengah realistis yang harus ditempuh, dan juga belum menentukan apakah sikap pro-kapitalis harus diambil atau tidak (Feola, 2020). Melalui tinjauan literatur, analisis terhadap beragam sikap terhadap kapitalisme hijau berdasarkan ruang lingkup perdebatannya mengungkapkan perlunya mengeksploitasi kepentingan kapitalis hingga tingkat yang tepat dan berkelanjutan daripada memaksanya untuk menghasilkan sudut pandang tengah dari konsensus global “Net Zero”. Temuan ini menunjukkan perlunya potensi rekonseptualisasi kapitalisme dalam lanskap politik dan ekonomi sebagai alat revolusi hijau menuju transisi berkelanjutan, yang memberikan jalan tengah yang realistis.