digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Umiati Ningrum
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Di Asia Tenggara dan Australia (2001–2021) memiliki tingkat bahaya kekeringan yang bervariasi dari rendah hingga sangat tinggi. Secara global diperkirakan tren kekeringan akan terus meningkat akibat dari perubahan iklim antropogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari perubahan iklim antropogenik terhadap bahaya kekeringan di Asia Tenggara dan Australia pada masa depan berdasarkan perubahan frekuensi kekeringan serta magnitude dan luasan bahaya kekeringan. Penelitian ini menggunakan data curah hujan dari 11 model iklim CMIP6 periode historis (1985–2014), near-future (2031–2060), dan far-future (2061–2090) dengan skenario iklim SSP2-4.5 dan SSP5-8.5. Metode yang digunakan meliputi perhitungan SPI, perhitungan frekuensi tiap kelas kekeringan SPI, penentuan bobot dan rating, perhitungan DHI (magnitude bahaya kekeringan), perhitungan luasan wilayah bahaya kekeringan tiap tingkatan, dan perhitungan perubahan frekuensi kekeringan, magnitude, dan luasan bahaya kekeringan. Hasil penelitian menunjukan bahwa di sebagian besar Australia dan sebagian kecil Selatan dan Utara Asia Tenggara pada masa depan periode near-future maupun farfuture dengan skenario iklim SSP2-4.5 dan SSP5-8.5 pada kekeringan 3 maupun 6 bulanan berpotensi terjadi peningkatan frekuensi kekeringan moderate berkisar 5 hingga lebih dari 25 kali, severe 5–25 kali, dan extreme 1–25 kali serta peningkatan magnitude bahaya kekeringan berkisar 3–15 dari magnitude historis awal yang berkisar 7–20 sehingga tingkat bahaya kekeringan di masa depan akan menjadi bahaya sedang hingga sangat tinggi dengan peningkatan tertinggi berada di Barat dan Barat Daya Australia. Selain itu, di Asia Tenggara dan Australia, luasan wilayah dengan bahaya kekeringan rendah akan berpotensi mengalami penurunan berkisar 2,4–3 juta ?, bahaya sedang penurunan 1,5–2,1 juta ? dan peningkatan 1,2– 2,3 juta ? , bahaya tinggi peningkatan 1,2–2,4 juta ? , serta bahaya sangat tinggi penurunan 316–665 ribu ? dan peningkatan 1,9–3,8 juta ?.