digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring dengan meningkatnya pemasaran influencer di platform media sosial, industri skincare telah mengalami pergeseran signifikan dalam strategi pemasaran. Para skincare influencer memainkan peran penting dalam membentuk perilaku konsumen dan memengaruhi keputusan pembelian. Namun, transparansi dan kredibilitas dari para skincare influencer telah menimbulkan keprihatinan, terutama terkait dengan praktik-praktik periklanan yang menyesatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami sejauh mana pengaruh skincare influencer terhadap niat pembelian konsumen serta pengaruh dari pemasaran yang menyesatkan di pasar Indonesia. Melalui pemeriksaan persepsi, sikap, dan perilaku konsumen Indonesia, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan antara skincare influencer dan perilaku konsumen serta mengeksplorasi pengaruh dari praktik iklan yang menyesatkan. Untuk mencapai tujuan ini, digunakan pendekatan penelitian studi deskriptif untuk mengumpulkan data dan menganalisis topik secara deskriptif. Data primer dikumpulkan melalui survei yang ditargetkan pada responden Indonesia yang telah membeli produk skincare dan mengikuti skincare influencer di media sosial. Selain itu, data sekunder dikumpulkan dari berbagai sumber akademis dan non-akademis terkait industri perawatan kulit dan pemasaran influencer untuk melengkapi temuan penelitian. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa para influencer ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pilihan konsumen, sehingga peran mereka dalam pasar menjadi penting bagi merek-merek perawatan kulit. Namun, praktik periklanan yang menyesatkan oleh influencer memiliki konsekuensi negatif bagi influencer seperti kehilangan pengikut. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun konsumen memiliki tingkat kepercayaan terhadap skinacre influencer, mereka dapat dipengaruhi oleh taktik-taktik periklanan yang menyesatkan dan masalah transparansi, karena konsumen menghargai skincare influencer yang mengungkapkan hubungan mereka dengan merek dan manfaat potensial yang diterima dari promosi produk. Para influencer di industri skincare yang terbuka dan jujur mengenai hubungan mereka dengan merek dan manfaat potensial yang mereka terima dari iklan produk dihargai oleh audiens mereka. Di industri skincare, menjaga transparansi sangat penting untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan dan membangun hubungan jangka panjang antara merek dan konsumen. Keterbatasan penelitian ini termasuk ukuran sampel yang relatif kecil dan penggunaan data yang dilaporkan oleh responden. Selain itu, ini hanyalah studi deskriptif saja, artinya tidak ada eksplorasi lebih lanjut tentang hubungan sebab-akibat. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk menjelajahi analisis yang lebih rinci pada variabel menggunakan analisis statistik untuk memperkuat hasil dan menemukan hubungan sebab-akibat dari variabel-variabel tersebut serta menggunakan sampel yang lebih besar dan lebih beragam, serta menggunakan ukuran yang lebih objektif, yang dapat meningkatkan validitas dan generalisabilitas temuan. Keaslian dan nilai penelitian ini berasal dari kontribusinya terhadap pengetahuan yang sudah ada tentang dampak iklan yang menyesatkan di industri perawatan kulit, terutama dalam konteks Indonesia. Wawasan unik penelitian ini mengenai persepsi, sikap, dan tindakan konsumen seputar skincare influencer menjadi mungkin berkat fokusnya pada pasar Indonesia. Penelitian ini memiliki implikasi bagi merek perawatan kulit dan influencer di Indonesia, yang menyoroti pentingnya transparansi dalam periklanan dan membangun kepercayaan dengan pelanggan, serta mengusulkan strategi untuk meningkatkan transparansi dan mengurangi dampak negatif iklan yang menyesatkan oleh skinacre influencer di media sosial di Indonesia. Dengan menyediakan wawasan berharga ini, penelitian ini memberikan kontribusi pada upaya terus-menerus untuk memahami dan menjalani dinamika kompleks antara influencer, merek, dan konsumen dalam lanskap pemasaran media sosial yang terus berkembang di industry skincare.