Seni rupa modern Islam Indonesia merupakan kenyataan yang hidup dalam seni
rupa modern Indonesia. Bentuk seni rupa modern Islam Indonesia seperti itu
mengandung pengertian ia membawa nilai- nilai Islam, dan oleh karena itu merupakan
representasi budaya yang sangat khas. Di Indonesia, awal seni rupa modern yang
bernafaskan Islam Indonesia itu sendiri sudah mulai tumbuh pada tahun 1970-an.
Titik penting perkembangan praktik seni rupa modern yang bernafaskan Islam
Indonesia, secara spesifik dan konseptual dicoba ditawarkan secara terbuka, pada
kegiatan Festival Istiqlal I pada tahun 1991 dan Festival Istiqlal II tahun 1995. Lewat
pameran berskala besar tersebutlah, pameran seni rupa modern yang bernafaskan Islam
dihadirkan. Lalu, bagaimana Festival Istiqlal I dan Festival Istiqlal II, memaknai secara
konseptual gagasan seni rupa modern bernafaskan Islam, dalam praktik seni rupa modern
Indonesia secara umum? Penelitian ini menggunakan metodologi pendekatan kritik seni
dan sosiologis dengan jenis penelitian kualitatif, lewat studi kasus pada pameran seni
rupa modern yang bernafaskan Islam pada Festival Istiqlal I 1991 dan II 1995.
Pada pameran seni rupa di dalam Festival Istiqlal I dan II, karya-karya yang
dihadirkan oleh para seniman muslim telah menghadirkan keluarnya representasi Islam
serta batasan serta medium- medium karya seni rupa yang lain. Salah satunya, tidak
terbatasnya cakupan terhadap karya lukisan dan karya yang bersifat 2 dimensional saja.
Di sisi lain, pameran seni rupa modern yang bernafaskan Islam pada kedua Festival
Istiqlal tersebut. Pada akhirnya telah memberikan jendela baru, yakni masalah
representasi perbedaan dan keterbukaan pada nilai- nilai estetik Islam di nusantara yang
direpresentasikan pada karya -karya seni rupa.