digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rivenza Zahradiva Rudiananda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Industri logistik last-mile delivery diproyeksikan akan terus meningkat hingga tahun 2027. Paxel adalah perusahaan logistik berbasis teknologi informasi yang menawarkan layanan lastmile delivery di Indonesia. Sayangnya, Paxel belum masuk ke dalam lima perusahaan dengan market share tertinggi dalam industri. Sebagai perusahaan inovasi, inovasi Paxel belum mampu mengungguli kompetitornya. Hal ini disebabkan oleh belum optimalnya manajemen pengetahuan, khususnya pada proses sharing knowledge. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memberi solusi berupa rancangan mekanisme manajemen pengetahuan untuk meminimalisasi hambatan dalam proses inovasi. Penelitian dilakukan dengan model acuan process classification framework oleh APQC (2022), model jenis pengetahuan oleh Toffler (1991) serta Dalkir & Liebowitz (2011), model proses manajemen pengetahuan terbitan APO (2020), model strategi dan metode manajemen pengetahuan Donoghue dkk. (1999), serta kriteria proses bisnis kritis Huxley (2013). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan pengolahan data menggunakan metode analisis kata kunci serta operasi numerik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Paxel memiliki 15 proses bisnis terkait proses inovasi dengan kebutuhan pengetahuan yang beragam. Strategi dan metode manajemen pengetahuan yang cocok untuk proses inovasi Paxel juga bermacam-macam, namun manajemen pengetahuan eksisting masih memiliki gap dengan kondisi idealnya. Sembilan dari 15 proses bisnis sudah memiliki prosedur yang dapat diikuti, namun prosedur tersebut belum mempertimbangkan keterlibatan pengetahuan baru. Berdasarkan gap dan kriteria proses bisnis kritis, ditentukan pula proses bisnis prioritas, yaitu pemahaman kondisi pasar dan pelanggan dengan melihat tren dan behavior. Pada proses bisnis prioritas ini, dikembangkan usulan rancangan operasional yang dapat membantu Paxel dalam memperbaiki proses inovasinya.