Penambangan timah yang diikuti dengan pemanfaatan sisa hasil pengolahan (SHP)
membutuhkan investasi tambahan yang membuat biaya kapital dan operasi
meningkat. Maka dibutuhkan pendekatan evaluasi keekonomian yang lebih
komprehensif agar penilaian terhadap relevansi ekspansi bisnis tersebut layak untuk
dilakukan atau sebaliknya. Pendekatan umum evaluasi ekonomi dengan metode
Discounted Cash Flow belum cukup dalam mengakomodasi ketidakpastian yang
bisa saja terjadi di masa depan. Sehingga Real Options pendekatan Binomial Lattice
dilakukan untuk mengakomodasi fleksibilitas manajemen dalam pembuatan
keputusan. Analisis dilakukan untuk dua skenario UPL yakni skenario 1 (LOM 24
tahun) dan skenario 2 (LOM 26 tahun) yang bertujuan untuk mensimulasi skenario
terbaik yang menilai value dari timah maupun pasir kuarsa. Analisis kelayakan
dengan metode DCF seluruh skenario proyek baik hanya menambang timah dan
menambang timah + SHP layak secara ekonomi. NPV dan IRR deterministik
terbesar didapat dari proyek skenario 1 dengan menambang timah + SHP. Analisis
sensitivitas deterministik menunjukkan perubahan yang signifikan pada model arus
kas dengan adanya perubahan harga komoditas. Berdasarkan real options tanpa
memasukkan historis harga pasir pada volatilitas nilai aset, skenario 1 menunjukkan
penambahan option premium setelah memanfaatkan SHP. Sedangkan jika
ditambahkan historis harga pasir dengan asumsi kenaikan harga 5-7%/tahun,
skenario 1 menunjukkan penambahan option premium yang lebih besar setelah
memanfaatkan SHP dibandingkan tanpa memasukkan historis harga pasir. Artinya
proyek skenario 1 lebih menguntung ketika perusahaan ingin ekspansi bisnis.