2009 TA PP ADE KURNIA 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP ADE KURNIA 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP ADE KURNIA 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP ADE KURNIA 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP ADE KURNIA 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP ADE KURNIA 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP ADE KURNIA 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Radiasi seringkali dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya oleh orang awam karena
selalu diasosiasikan dengan kejadian bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, dan juga tragedi di
Chernobyl yang diakibatkan oleh PLTN. Sebenarnya radiasi merupakan kata kerja yang menunjukkan
terjadinya pancaran gelombang atau partikel. Sinar tampak pun merupakan salah satu bentuk radiasi
yaitu radiasi gelombang elektromagnetik. Tetapi radiasi yang dibahas dalam tugas akhir ini ialah
radiasi akibat dari radionuklida.
Radiasi dari radionuklida banyak dimanfaatkan dalam dunia kedokteran untuk terapi kanker, dan
sebagainya. Selain di bidang kedokteran, radiasi pula ternyata dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi
cacat pada material yang tidak terlihat secara visual (bagian dalam material) tanpa perlu
menghancurkan material (non-destruktif). Topik inilah yang penulis angkat menjadi inti dari tugas
akhir ini.
Dengan menggunakan sebuah detektor pencacah dan sebuah radionuklida yang memancarkan radiasi gamma,
cacat pada material bagian dalam sudah dapat diketahui. Radionuklida yang digunakan untuk
mendeteksi cacat material ini adalah Cobalt-60. Sedangkan detektor yang digunakan adalah detektor
pencacah radiasi yang menggunakan prinsip tabung Geiger-Muller. Dengan meletakkan material diantara
sumber dan detektor, intensitas radiasi sebelum melalui material dan setelah melalui material
dapat dibandingkan. Nilai koefisien absorpsi yang menjadi karakteristik material akan didapatkan
dan dibandingkan dengan standard.
Radiasi radionuklida memiliki emisi radiasi yang bersifat random, artinya emisi radiasi yang
dipancarkan memiliki kebolehjadian yang sama untuk setiap nilai cacahan, sehingga data yang didapat
akan memiliki tingkat ketidakpastian tertentu. Karena itu diperlukan analisa statistik untuk dapat
menguji data. Selain itu, data juga dibandingkan dengan material yang sama yang diyakini tidak
memiliki cacat (dibandingkan dengan standar). Analisis statistik yang dilakukan adalah analisis
distribusi poisson, gaussian, serta uji statistik yaitu x2 dan t-test. Dengan analisis statistik
diharapkan ada atau tidaknya cacat
pada bagian dalam material dapat dipercaya.