Manajemen Rantai Pasok merupakan aspek krusial dalam operasi bisnis PT PLN
(Persero) untuk memastikan distribusi energi yang lancar di seluruh Indonesia.
Permintaan pasar yang cepat dan beragam membuat PT PLN (Persero) menghadapi
tantangan dalam memprediksi kebutuhan meter listrik secara akurat, sehingga
menyebabkan ketidakefisienan dalam perencanaan material. Perencanaan
kebutuhan material selama ini dilakukan dengan estimasi berdasarkan penggunaan
historis meter listrik dari tahun sebelumnya, yang diisi secara manual oleh setiap
unit di setiap kota untuk memperkirakan kebutuhan material selama tiga bulan ke
depan. Proses ini dilakukan secara manual, dan jumlah material yang direncanakan
selalu dilebihkan sekitar 20-30% untuk mengantisipasi ketidakpastian permintaan.
Akibatnya, banyak material yang tidak terpakai menumpuk di gudang, sehingga
meningkatkan biaya penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi manajemen inventaris dan mengurangi biaya melalui peramalan
permintaan meter listrik yang lebih akurat dengan menggunakan model berbasis
deep learning, yaitu Long Short-Term Memory (LSTM). LSTM adalah model deep
learning yang telah banyak digunakan untuk data deret waktu (time-series). Prediksi
ini didasarkan pada data permintaan material meter listrik dari tahun 2021 hingga
2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model LSTM untuk
memprediksi permintaan material mampu mengurangi biaya penyimpanan sebesar
71,32%, karena jumlah pesanan lebih sesuai dengan permintaan aktual.