Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi optimal mengenai lokasi dan kedalaman pengambilan akuifer pada sumur produksi baru bagi PT X. Rekomendasi ini mempertimbangkan kebutuhan operasional perusahaan dan potensi intrusi air laut dalam airtanah. Potensi intrusi ini diperoleh dari data kimia airtanah pada sumur lama yang menunjukkan bahwa sampel air sumur di wilayah penelitian didominasi oleh ion natrium (Na+) dan kalium (K+) serta ion klorida (Cl-), yang mengindikasikan adanya dominasi tipe kimia "Sodium Chloride Type". Hal ini mengisyaratkan adanya pencampuran air laut dalam airtanah, yang mungkin mengkontaminasi sistem air tawar di lokasi tersebut.
Tujuan penelitian ini mencakup dua aspek utama. Pertama, untuk mengembangkan rekomendasi lokasi dan kedalaman akuifer melalui geolistrik dan wireline logging, dengan fokus pada identifikasi zona-zona yang memiliki kandungan airtanah dengan salinitas tinggi. Informasi ini akan digunakan untuk memberikan rekomendasi kedalaman screen pada sumur yang optimal. Kedua, penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian kondisi geologi di bawah permukaan, terutama berkaitan dengan karakteristik formasi batuan di daerah penelitian. Tujuan ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang geologi dan hidrogeologi regional dan lokal, serta formasi batuan yang dapat mempengaruhi kualitas airtanah. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan survei geofisika dengan VES measurement dan geofisika well logging. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam menentukan potensi airtanah di bawah permukaan. Penggunaan VES measurement pada empat titik di bagian timur laut-barat daya PLTG mengungkapkan pola nilai resistivitas rendah yang mengindikasikan adanya fenomena intrusi air laut. Di sisi lain, hasil interpretasi VES di dua titik pengukuran pada area sebelah tenggara dari lokasi penelitian memiliki air yang lebih segar pada kedalaman 70–110 meter. Berdasarkan temuan ini, diputuskan untuk memilih lokasi sebelah tenggara lokasi PLTG. Setelah ditentukan lokasi sumur baru yang potensial, dilakukan pengukuran dengan wireline logging untuk mengidentifikasi secara lebih detail mengenai kondisi bawah permukaan dari titik lokasi sumur. Hasil korelasi dari interpretasi litologi, log gamma ray, log resistivitas, dan VES measurement mengungkapkan bahwa di kedalaman 20 – 40 meter terdapat zona akuifer yang mengandung air asin. Oleh karena itu, target akuifer yang direkomendasikan berada pada kedalaman 80 – 120 meter. Pada kedalaman 80 – 120 meter ini, diketahui bahwa kualitas air sedikit payau namun lebih segar dibandingkan dengan akuifer di atasnya. Hal ini menyiratkan kemungkinan bahwa air yang diperoleh dari kedalaman ini akan memiliki kualitas yang lebih baik, lebih cocok sebagai air umpan boiler sesuai dengan kebutuhan yang disyaratkan oleh PLTG. Berdasarkan kajian yang dilakukan, ditentukan lokasi sumur yang baru berada di koordinat X 288071 Y 576650 dengan pemasangan screen di kedalaman 87 – 117 meter.