digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nabilah Karimah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Keberadaan patogen pada saluran pencernaan bayi dapat berkorelasi dengan terjadinya stunting yang mengganggu pertumbuhan pada anak. Keberadaan patogen menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan mikrobiota usus yang disebut dengan dysbiosis. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Cahyanti (2022), diperoleh dua isolat bakteri yaitu isolat M dan isolat N yang diisolasi dari areola payudara ibu menyusui dan diduga sebagai kandidat patogen penyebab stunting. Proses transmisi patogen dari areola ibu ke bayi adalah ketika laktasi yang melibatkan air susu ibu (ASI) yang masuk ke dalam pencernaan bayi. Pada penelitian ini, dilakukan berbagai uji terhadap kedua patogen pada medium susu formula yang memimik ASI. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yaitu: (1) Mengidentifikasi bakteri isolat M dan N yang berasal dari areola ibu dengan bayi stunting; (2) Membandingkan karakter kemampuan fisiologis bakteri isolat M dan isolat N melalui uji kinetika pertumbuhan, penggunaan substrat, kuantifikasi asam amino, serta uji kadar substrat dan metabolit; (3) Membandingkan kemampuan pembentukan biofilm oleh isolat M dan isolat N pada medium susu formula. Identifikasi kedua isolat menggunakan gen marka 16S rRNA dan pengamatan mikroskopis. Kinetika pertumbuhan kedua isolat ditentukan melalui kurva tumbuh pada media susu formula, suhu 37?, tanpa agitasi, serta konsentrasi inokulum 10% (v/v) dengan inokulum awal 6,4×107 CFU/ml untuk isolat M dan 7,1×107 CFU/ml untuk isolat N. Kemampuan fisiologis kedua isolat meliputi uji kemampuan penggunaan substrat melalui Biolog EcoplateTM dari medium Luria Bertani, kuantifikasi kadar asam amino melalui UPLC-PDA pada medium susu formula, serta kuantifikasi substrat dan metabolit melalui HPLC pada medium susu formula. Penentuan konsentrasi minimum pembentukan biofilm dilakukan dengan biofilm assay serta enumerasi sel planktonik dan biofilm pada suhu 37?, medium susu formula, dengan kepadatan inokulum 102 CFU/ml dan 103 CFU/ml untuk kedua isolat. Berdasarkan hasil identifikasi, didapat bahwa isolat M merupakan Staphylococcus xylosus spp. M dan isolat N merupakan Staphylococcus spp. Staphylococcus xylosus spp. M memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan Staphylococcus spp. N dengan laju spesifik sebesar 0,39/jam. Kemampuan enzimatis penggunaan substrat Staphylococcus spp. N lebih baik dibandingkan Staphylococcus xylosus spp. M. Dalam kemampuan membentuk biofilm, Staphylococcus xylosus spp. M memiliki kemampuan lebih baik dibandingkan dengan Staphylococcus spp. N.