digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flip Book Dewi Supryati

Indonesia, sebagai negara tropis, jarang mengalami suhu rendah ekstrem ?10°C. Namun, pekerjaan seperti di cold storage membutuhkan paparan suhu dingin yang ekstrem. Hal tersebut menciptakan tantangan bagi kesehatan dan kinerja bagi pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan dingin dan jenis aktivitas terhadap fungsi kognitif dan respons fisiologis pada seseorang yang tinggal di wilayah tropis khususnya Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen kepada manusia dengan desain eksperimen yang digunakan adalah within subject design. Sembilan laki-laki dan sembilan perempuan sehat diberi paparan dingin (?10°C dan 0°C) di ruang iklim selama 30 menit setelah fase pengkondisian awal. Pada fase pengkondisian awal, partisipan diminta untuk berisitirahat selama 10 menit untuk pemulihan setelah perjalanan menuju laboratorium. Di ruang dingin, subjek akan melakukan serangkaian aktivitas memori, atensi, dan fisik. Setelah fase paparan dingin terdapat fase pemulihan di suhu 26°C selama 10 menit. Detak jantung, gelombang otak, dan usaha mental ketika mengerjakan tugas diukur selama keseluruhan proses menggunakan smartwatch, electroencephalogram, dan kuesioner Rating Scale Mental Effort. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dingin mempengaruhi akurasi dan performansi manual secara signifikan dengan tren semakin turun suhu maka semakin menurun nilainya. Thermal sensation vote dan thermal comfort signifikan terpengaruh oleh suhu dingin dan menunjukkan bahwa sensasi dingin menyebabkan rasa ketidaknyamanan. Skor RSME dipengaruhi oleh suhu dingin secara signifikana dengan tren skor RSME semakin meningkat seiring dengan penurunan suhu. Denyut jantung tidak terpengaruh oleh suhu dingin, tetapi terpengaruh oleh jenis aktivitas. Gelombang otak beta dan alpha dipengaruhi oleh suhu dingin, dimana kedua gelombang tersebut mengalami menurun akibat paparan suhu dingin. Temuan penelitian ini dapat digunakan untuk merancang program pelatihan dan kebijakan perlindungan yang lebih baik bagi pekerja yang terpapar suhu dingin ekstrem saat melakukan aktivitas di lingkungan tropis.