digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Andi Aura Amaliyah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Per 1 Januari 2020, Pemerintah Indonesia mengesahkan Peraturan Menteri ESDM No. 11 Tahun 2019 yang berisikan pelarangan eskpor bijih mentah salah satunya nikel. Adanya peraturan ini mendorong Indonesia untuk bisa memulai pabrik pengolahan nikelnya sendiri. Maraknya pembangunan pabrik pengolahan saat ini tentunya akan berdampak pada segi investasi dan bisnis yang dapat dinilai dengan analogi pasar saham. Adapun metode yang dapat digunakan untuk menilai investasi pertambangan yang diadaptasi dari penilaian opsi saham disebut dengan metode Real Option. Pada penelitian ini, terdapat 2 skenario yang akan ditinjau dan dibandingkan yaitu skenario proyek penambangan dengan penjualan bijih mentah serta skenario proyek penambangan yang terintegrasi dengan pabrik pengolahan dengan penjualan MHP Nikel. Peninjauan ini dilakukan dengan metode Discounted Cash Flow yang kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan metode Real Option dengan pendekatan Binomial Lattice agar mendapatkan hasil analisis yang lebih maksimal. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan metode Discounted Cash Flow didapatkan bahwa kedua skenario layak untuk dijalankan. Namun, berdasarkan analisis yang dilakukan dengan Real Option didapatkan bahwa skenario yang lebih baik adalah proyek penambangan yang terintegrasi dengan pabrik pengolahan dengan penjualan MHP Nikel dimana didapatkan nilai option value nya sebesar $152,004,735.14.