digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Narulita Christina Exaudia
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Pemenuhan hak atas pangan (the right to food) masih menjadi tantangan global, terlebih di tengah perubahan iklim dan pandemi Covid-19. Dengan itu, tuntutan untuk mentransformasi sistem pangan di seluruh dunia semakin mendesak dan semakin banyak komitmen-komitmen yang muncul dari berbagai lapisan dunia. Kota Bandung, sebagai kota pertama di Indonesia yang menandatangani The Milan Urban Food Policy Pact, menunjukkan komitmennya untuk menjadi kota yang memiliki sistem ketahanan pangan yang berkelanjutan. Dengan itu, menjadi menarik untuk menelusuri bagaimana komitmen Kota Bandung saat ini melalui indikatorindikator dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung yang berkaitan dengan sistem pangan berdampak pada masyarakat dalam suatu periode tertentu. Penelitian ini mengidentifikasi kondisi sistem pangan lokal Kelurahan Binong melalui kuesioner, kemudian menelusuri keterkaitan temuan-temuan yang didapatkan dengan indikator-indikator pada kebijakan terkait sistem pangan di Kota Bandung menggunakan process tracing (PT). PT adalah pendekatan yang digunakan untuk menilai dampak intervensi terpilih berdasarkan data kualitatif. Dari penelusuran yang ada, didapati adanya mekanisme kausal antara temuan dengan kebijakan pada tingkat kota, pun ditemukan bahwa belum optimalnya indikator dan turunannya dalam dokumen perencanaan Kota Bandung terhadap sistem pangan lokal.