Tingginya konsumsi kopi di Indonesia dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis untuk
membuka kedai kopi. Gaya hidup baru dalam mengonsumsi kopi ini membuat
pelaku bisnis saling bersaing untuk menyajikan kopi dengan cita rasa terbaik.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi cita rasa. Beberapa diantaranya adalah
aspek visual, pendengaran, penciuman dan sentuhan dari lingkungan dapat
memengaruhi pengalaman konsumen dalam mencicipi dan minum kopi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh dari
pencahayaan khususnya iluminasi dan temperatur cahaya terhadap persepsi rasa
kopi arabika Gayo. Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini
mengadopsi tahapan cupping test untuk menilai rasa kopi. Responden yang
mencicipi kopi merupakan cupper yang ahli dalam bidang industri kopi termasuk
roaster dan barista. Data eksperimen diuji menggunakan Analisa uji Friedman
dengan jumlah responden 7 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencahayaan redup dengan temperatur warm
2700 K dan iluminasi cahaya berukuran ±30 lux berpengaruh terhadap persepsi
rasa dari kopi arabika Gayo honey indikator Balance, Clean Cup dan Sweetness
dan kopi arabika Gayo natural indikator aftertaste. Sedangkan pencahayaan terang
dengan temperatur cahaya 6500 K dan iluminasi cahaya berukuran ±300 lux
berpengaruh terhadap persepsi rasa indikator Fragrance/Aroma, Acidity, After
taste pada kopi arabika Gayo honey dan Fragrance/Aroma dan Overall pada kopi
arabika gayo Natural. Pencahayaan redup dengan temperatur cool 6500 K dan
iluminasi cahaya berukuran ±30 lux berpengaruh terhadap indikator After taste,
Balance, dan sweetness kopi arabika Gayo Full wash. Pada pencahayaan terang
dengan temperatur warm 2700 K dan iluminasi cahaya berukuran ±300 lux
berpengaruh terhadap indikator clean Cup pada kopi arabika Gayo full wash dan
indikator Flavor dan Acidity pada kopi arabika gayo Natural.
Kondisi lampu yang paling direkomendasikan dalam perencanaan area
duduk/makan dalam ruang interior kedai kopi adalah iluminasi cahaya 30 lux dan
temperatur cahaya 2700 K. Hasil tersebut merupakan gambaran dari konsep,
warna dan furnitur pada ruang interior yang digunakan pada saat eksperimen
berlangsung. Hal ini dapat berubah jika konsep ruang kedai kopi yang digunakan
berbeda dengan yang digunakan pada saat eksperimen.