Pada berbagai uji klinis, sacubitril-valsartan terbukti lebih efektif dibandingkan regimen obat
standar dalam mengurangi risiko hospitalisasi pasien gagal jantung dengan fraksi ejeksi rendah
(HFrEF). Hingga saat ini sacubitril-valsartan masih digunakan secara terbatas di Indonesia. Pola
penggunaan obat penting untuk diketahui sebagai pertimbangan penggunaan sacubitril-valsartan
secara luas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola penggunaan obat sacubtril-valsartan
pada HFrEF di sebuah rumah sakit umum daerah di Indonesia. Penelitian menggunakan data yang
diekstraksi dari transaksi instalasi farmasi dan sistem informasi manajemen rumah sakit. Analisis
Kaplan-Meier time to event dilakukan untuk menganalisis pola putus obat, endpoint rehospitalisasi
atau hospitalisasi, dan penggantian kekuatan sediaan sacubitril-valsartan. Signifikansi perbedaan
antarkelompok subjek dianalisis menggunakan analisis chi square. Hingga akhir periode
pengamatan probabilitas subjek mengalami putus obat 55,1% (event=27). Probabilitas subjek
mencapai endpoint 27,78% (event=10) pada kelompok yang mengalami rehospitalisasi (kelompok
1) dan 13,33% (event=2) pada kelompok yang mengalami hospitalisasi (kelompok 2), serta tidak
terdapat perbedaan signifikan antar kelompok (p=0,2470). Probabilitas subjek mengalami
peningkatan kekuatan sediaan sacubitril-valsartan 38,89% (event=14) pada kelompok 1 dan 33,33%
(event=5) pada kelompok 2, serta tidak terdapat perbedaan signifikan antarkelompok (p=0,933).
Probabilitas subjek mengalami penurunan kekuatan sediaan sacubitril-valsartan 0% (event=0) pada
kelompok 1 dan 20% (event=3) pada kelompok 2, serta terdapat perbedaan bermakna
antarkelompok (p=0,005). Dapat disimpulkan bahwa pada penggunaan sacubitril-valsartan oleh 51
pasien gagal jantung di lokasi penelitian selama periode Maret 2021-April 2023, lebih dari 50%
subjek terindikasi mengalami kejadian putus obat sehingga perlu perhatian khusus, kurang dari 30%
mengalami episode rawat inap sejak dimulainya terapi, dan lebih dari 30% diperkirakan mengalami
peningkatan dosis.