digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cover Luthfi Dinar Hudaya
PUBLIC yana mulyana

Gagal Jantung Kongestif atau GJK adalah kondisi abnormal jantung yang kompleks sehingga jantung tidak mampu memompa darah sesuai dengan kebutuhan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menilai kejadian masalah terkait interaksi obat potensial dan aktual pada pasien GJK dengan atau tanpa penyakit komorbid. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian noneksperimental deskriptif dengan rancangan cross sectional secara prospektif dengan melihat data rekam medik pasien selama periode Oktober 2023 –Desember 2023. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode non-probability sampling yaitu total sampling, dengan jumlah sampel 100 pasien. Kriteria inklusi adalah pasien baru masuk rawat inap dengan diagnosis GJK dan dengan atau tanpa penyakit komorbid, pasien dengan jumlah obat dalam 1 lembar resep lebih dari 1 (satu) obat. kriteria eksklusi meliputi pasien dengan rekam medis yang tidak lengkap atau tidak terbaca. Klasifikasi interaksi obat dianalisis menggunakan Dynamed-Micromedex 2022 Versi 3.0.4 (5070) dan Medscape Interaction checker. Hasil penelitian yang telah dilakukan didapat bahwa jumlah penyakit penyerta terbanyak dengan persentase 44,55% yaitu penyakit Hypertensive Heart Disease (HHD). HHD merupakan penyakit yang berkaitan dengan dampak sekunder pada jantung karena hipertensi sistemik yang lama dan berkepanjangan mengakibatkan komplikasi berupa Left Ventricle Hypertrophy (LVH), yang akan bermanifestasi klinis sebagai gagal jantung kongestif. Hasil analisis interaksi potensial terbanyak dari 100 pasien yaitu obat aspirin dan furosemid 34 kasus (8%) dengan interaksi farmakodinamik dan derajat interaksi mayor. Sedangkan hasil analisis interaksi aktual yang terjadi pada 15 pasien yang terbanyak adalah digoksin dan furosemid sebanyak 5 pasien dengan interaksi farmakodinamik dan derajat interaksi mayor. Hasil ini menunjukkan dari interaksi potensial dan interaksi aktual yang paling banyak terjadi adalah interaksi farmakodinamik dengan derajat interaksi mayor.