Gagal Jantung Kongestif atau GJK adalah kondisi abnormal jantung yang kompleks
sehingga jantung tidak mampu memompa darah sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menilai kejadian masalah
terkait interaksi obat potensial dan aktual pada pasien GJK dengan atau tanpa
penyakit komorbid. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian noneksperimental deskriptif dengan rancangan cross sectional secara prospektif
dengan melihat data rekam medik pasien selama periode Oktober 2023 –Desember
2023. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode non-probability
sampling yaitu total sampling, dengan jumlah sampel 100 pasien. Kriteria inklusi
adalah pasien baru masuk rawat inap dengan diagnosis GJK dan dengan atau tanpa
penyakit komorbid, pasien dengan jumlah obat dalam 1 lembar resep lebih dari 1
(satu) obat. kriteria eksklusi meliputi pasien dengan rekam medis yang tidak
lengkap atau tidak terbaca. Klasifikasi interaksi obat dianalisis menggunakan
Dynamed-Micromedex 2022 Versi 3.0.4 (5070) dan Medscape Interaction checker.
Hasil penelitian yang telah dilakukan didapat bahwa jumlah penyakit penyerta
terbanyak dengan persentase 44,55% yaitu penyakit Hypertensive Heart Disease
(HHD). HHD merupakan penyakit yang berkaitan dengan dampak sekunder pada
jantung karena hipertensi sistemik yang lama dan berkepanjangan mengakibatkan
komplikasi berupa Left Ventricle Hypertrophy (LVH), yang akan bermanifestasi
klinis sebagai gagal jantung kongestif. Hasil analisis interaksi potensial terbanyak
dari 100 pasien yaitu obat aspirin dan furosemid 34 kasus (8%) dengan interaksi
farmakodinamik dan derajat interaksi mayor. Sedangkan hasil analisis interaksi
aktual yang terjadi pada 15 pasien yang terbanyak adalah digoksin dan furosemid
sebanyak 5 pasien dengan interaksi farmakodinamik dan derajat interaksi mayor.
Hasil ini menunjukkan dari interaksi potensial dan interaksi aktual yang paling
banyak terjadi adalah interaksi farmakodinamik dengan derajat interaksi mayor.