Sebagai organ terluar, kulit memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari berbagai ancaman.
Hal ini menyebabkan kulit sangat rentan terhadap berbagai kerusakan seperti luka. Berbagai bahan
alam, termasuk daun teh putih dan mawar memiliki aktivitas penyembuhan luka yang baik secara in
vivo. Pada penelitian ini, dilakukan pengujian aktivitas penyembuhan luka ekstrak etanol daun teh
putih dan minyak mawar secara in vitro dengan metode wound healing scratch assay menggunakan
sel NIH/3T3. Sampel ekstrak daun teh putih pada konsentrasi 10, 25, dan 50 ppm tidak bersifat
sitotoksik ketika diujikan dengan reagen Presto Blue (PB) maupun Trypan Blue (TB), sehingga dapat
digunakan untuk pengujian scratch assay. Berdasarkan hasil pengujian, sampel ekstrak daun teh putih
pada konsentrasi tersebut tidak menunjukkan penutupan area scratch. Sampel minyak mawar pada
konsentrasi 110, 220, dan 440 ppm terlarut secara visual namun tidak terlarut sempurna ketika
pengamatan secara mikroskopik. Ekstrak etanol daun teh putih tidak memiliki aktivitas penyembuhan
luka sedangkan aktivitas penyembuhan pada ekstrak minyak mawar tidak dapat ditentukan
dikarenakan kelarutannya.