
BAB 1 M.Fachrel Kiandra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 M.Fachrel Kiandra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 M.Fachrel Kiandra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 M.Fachrel Kiandra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 M.Fachrel Kiandra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 M.Fachrel Kiandra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan


PUSTAKA M.Fachrel Kiandra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Gasifikasi batubara merupakan salah satu alternatif pemanfaatan batubara yang
ramah lingkungan. Gasifikasi batubara didefinisikan sebagai suatu proses konversi
batubara menjadi suatu gas. Dalam penelitian ini, proses gasifikasi memanfaatkan
atmosfer CO2 dan 75% Argon – 25% Udara. Sampel batubara yang digunakan
berasal dari Aceh Barat, Provinsi Aceh dan Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan.
Kedua sampel dianalisis dengan memanfaatkan metode thermogravimetric analysis
(TGA) untuk mengetahui keterkaitan karakteristik batubara dengan reaktivitasnya.
Uji reaktivitas gasifikasi batubara dilakukan dengan tiga tahap. Pertama, kedua
sampel dipanaskan dengan atmosfer Argon dari suhu 50°C hingga 900°C dan laju
pemanasan 10°C/menit. Langkah kedua yaitu suhu 900°C dipertahankan selama 10
menit untuk mendapatkan kondisi isotermal. Dan tahap terakhir adalah pengubahan
atmosfer menjadi CO2 dan 75% Argon - 25% Udara. Lalu kedua sampel dipanaskan
pada suhu 900°C selama 30 menit. Hasil dari penelitian ini adalah sampel batubara
BB-01 memiliki karakteristik kandungan abu yang lebih tinggi dibandingkan
dengan sampel batubara BB-02. Peringkat sampel batubara BB-02 adalah subbituminous A, sedangkan peringkat sampel batubara BB-01 adalah sub-bituminous
C. Sampel batubara yang memiliki kandungan abu tinggi serta peringkat yang
rendah menyebabkan proses gasifikasi lebih reaktif. Selain itu, reaktivitas batubara
juga dipengaruhi oleh komposisi maseral, porositas, kandungan mineral, dan
atmosfer.