digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini mengeksplorasi peran penting manajemen modal kerja dalam menyeimbangkan profitabilitas dan risiko bagi perusahaan. Kondisi ekonomi dan fluktuasi sektoral dalam GDP mempengaruhi keputusan terkait modal kerja. Industri transportasi dan logistik menghadapi tantangan dengan menurunnya permintaan, sementara industri kesehatan menghadapi peningkatan permintaan dan periode penagihan yang lebih panjang selama pandemi. Dengan menggunakan regresi data panel pada perusahaan kesehatan dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2017 hingga 2021, studi ini menguji pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas. Temuan menunjukkan adanya korelasi signifikan antara komponen modal kerja dan profitabilitas perusahaan di kedua sektor tersebut. Secara khusus, sebelum pandemi, Days Sales Outstanding (DSO) berpengaruh positif terhadap Return on Assets (ROA), sementara Kebijakan Pembiayaan Modal Kerja (WCFP) memiliki dampak negatif. Selama pandemi, DSO dan Kebijakan Investasi Modal Kerja (WCIP) berpengaruh positif terhadap ROA di sektor transportasi, sementara WCFP berdampak negatif. Di sektor kesehatan selama pandemi, baik DSO maupun Days Inventory Outstanding (DIO) berpengaruh positif terhadap ROA. Untuk Net Profit Margin (NPM), signifikansi variabel modal kerja berubah selama pandemi di sektor transportasi, dengan DSO berdampak negatif terhadap NPM, sementara WCIP dan WCFP memiliki dampak positif. Di sektor kesehatan selama pandemi, WCIP berkorelasi positif dengan NPM, sementara WCFP berkorelasi negatif. Manajemen modal kerja yang efektif sangat penting bagi perusahaan untuk menghadapi fluktuasi ekonomi dan memastikan operasi yang tidak terganggu.