digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Iren Br Ginting
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PT Gaya Green Srikandi adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertanian jamur tiram putih organik yang berada di Cianjur. PT Gaya Green Srikandi melakukan proses produksi yang dimulai dari pengolahan adonan media tanam (baglog) hingga proses panen jamur tiram putih. Pada proses produksi tersebut, output yang dihasilkan setiap harinya tidak stabil dan belum mampu mencapai kapasitas produksi maksimum yaitu 4.000 baglog, yang mana hal ini mengindikasikan adanya pemborosan. Hal ini dapat dipastikan pula melalui hasil observasi langsung dimana terdapat produk cacat setiap harinya dan work-in-process di antara proses produksi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kinerja pada proses produksi jamur tiram putih di PT Gaya Green Srikandi dengan memberikan rancangan perbaikan yang paling penting dan feasible untuk dilakukan berdasarkan pemborosan yang telah diidentifikasi. Perancangan usulan perbaikan akan dilakukan dengan pendekatan Lean Manufacturing, dimana akan dimanfaatkan tools dan metode berupa Value Stream Mapping untuk memetakan kondisi eksisting dan future dari proses produksi, Waste Assessment Model untuk mengidentifikasi pemborosan kritis, 5 Whys untuk menelusuri akar permasalahan dari pemborosan kritis, dan Future State Mapping untuk memetakan proses produksi setelah perbaikan diterapkan. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa pemborosan kritis pada proses produksi jamur tiram putih di PT Gaya Green Srikandi adalah defects, motion, inventory, dan transportation, kemudian ditemukan 11 akar permasalahan dari pemborosan kritis tersebut. Perancangan usulan perbaikan yang dilakukan adalah dengan mengubah desain krat dan merancang aliran langsung dari mesin mixing ke mesin logging yang diikuti dengan perubahan layout. Rancangan usulan perbaikan meningkatkan jumlah produksi baglog yang kemudian berimplikasi pada peningkatan jumlah panen, dimana mesin mixing yang awalnya hanya mampu bekerja 17 kali meningkat menjadi 23 kali (35,29%) dan penurunan nilai cacat sebesar 0,75%.