ABSTRAK Lu'lu Innadziroh
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Lu'lu Innadziroh
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Lu'lu Innadziroh
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Lu'lu Innadziroh
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Lu'lu Innadziroh
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Lu'lu Innadziroh
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Lu'lu Innadziroh
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB6 Lu'lu Innadziroh
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Lu'lu Innadziroh
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian ini ditujukan untuk menilai dan mengevaluasi pemborosan yang terjadi di area
kelompok proses outbound logistics yang dikelola oleh Divisi Logistik di salah satu
perusahaan manufaktur yang berada di Cikarang. Selain itu, berdasarkan hasil evaluasi
pemborosan yang didapat, selanjutnya diusulkan perbaikan untuk mengurangi pemborosan
dan waktu lembur pada Divisi Logistik. Siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA) dipilih sebagai
kerangka penelitian dengan dasar perbaikan berkelanjutan dan pendekatan Multi-Moment
Analysis (MMA) dipilih dengan mempertimbangkan perusahaan yang menggunakan sistem
produksi job shop. Namun, untuk melakukan MMA diperlukan daftar kegiatan atau proses
bisnis yang berjalan untuk mengelola kelompok proses outbound logistics. Dalam hal ini,
perusahaan belum memiliki dokumentasi terhadap proses bisnis outbound logistics,
sehingga proses bisnis perlu dipetakan terlebih dahulu. Selanjutnya, MMA dilakukan dengan
prinsip work sampling dan pemborosan dievaluasi. Berdasarkan data hasil MMA,
didapatkan bahwa tingkat pemborosan berupa kegiatan non-value added (NVA) adalah
sebesar 15,1%.
Usulan perbaikan dilakukan pada level terbawah (task) dan dibuat berdasarkan hasil
pemeringkatan Pareto. Kemudian, pemilihan implementasi usulan perbaikan dilakukan
dengan menggunakan analytical hierarchy process (AHP). Keluaran yang didapatkan
adalah hasil pemetaan proses bisnis outbound logistics, dashboard MMA untuk melakukan
monitoring performa pengerjaan proses bisnis pada MMA saat penelitian ini maupun
selanjutnya, dan beberapa usulan perbaikan dalam pengerjaan task. Usulan perbaikan yang
direkomendasikan adalah melakukan konfirmasi jadwal pengiriman, membuat target kerja
harian dalam satu minggu, penggunaan fitur split screen saat melakukan transfer stok secara
sistem, mendata jadwal pengiriman dan penjemputan barang, pelatihan komputer untuk
pekerja, dan mengurangi identitas pallet. Apabila usulan perbaikan ini diimplementasikan,
maka akan berpotensi mengurangi waktu lembur hingga 47,55% yaitu dari 198,2 jam per
bulan menjadi 104 jam per bulan.