VSM merupakan salah satu tools dari lean construction yang sudah mulai
diimplementasikan oleh BUMN Konstruksi di Indonesia. Penerapan VSM dinilai
memberikan manfaat namun juga terdapat hambatan yang muncul dalam
penerpannya. Identifikasi Critical Success Factors (CSFs) dalam penerapan VSM
perlu diketahui sehingga para pelaku kontruksi dapat dengan baik dalam
menerapkan VSM pada industri kontruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
penerapan Value Stream Mapping (VSM), manfaat dan hambatan dominan yang
dirasakan, serta Critical Success Factor pada implementasi Value Stream Mapping
oleh BUMN konstruksi di Indonesia. Pengumpulan data pada penelitian ini
dilakukan dengan mengirimkan kuesioner secara online oleh responden.
Responden penelitian ini adalah para praktisi dari empat BUMN konstruksi di
Indonesia yang telah menerapkan VSM di konstruksi. Dengan menggunakan analisis
deskriptif diperoleh hasil bahwa implementasi Value stream mapping di konstruksi
oleh BUMN Indonesia masih terbilang belum banyak dan terindikasi keterlibatan
dan pemahaman personil di internal perusahaan masih belum merata. Implementasi
telah dilakukan dengan menjalankan keseluruhan tahapan dari VSM, dengan jenis
aliran yang paling sering ditinjau adalah Construction Process dan tujuh jenis waste
dapat teridentifikasi dengan VSM. Manfaat dominan yang dirasakan adalah
meningkatkan produktivitas, mengurangi waktu tunggu (lead time), mengurangi
waktu siklus (cycle time) dan memenuhi standar kualitas produk. Sedangkan
hambatan dominan yang dirasakan adalah Kurangnya pengetahuan, pemahaman,
dan pengalaman akan VSM, Perbedaan konsep dan indikator dalam VSM di
konstruksi dengan VSM di Manufaktur, Kurangnya berbagi informasi dan bantuan
dari organisasi/pihak lain, dan Kurangnya pelatihan VSM yang diberikan. Untuk
saat ini faktor penentu kesuksesan yang paling penting menurut responden adalah
Training and education, Commnunication dan Organizational culture.