Keberadaan media sosial mengakibatkan beberapa topik menjadi viral, salah
satunya adalah penyebaran informasi mengenai makanan. Banyak kelompok,
terutama food influencer, memberikan ulasan dan rekomendasi yang menarik
minat pengguna media sosial untuk membeli makanan viral. Pegiat bisnis dan
pemilik UMKM juga dapat menggunakan momentum keviralan untuk menarik
minat konsumen. Tugas Akhir ini memodelkan dinamika minat konsumen terhadap
makanan viral yang beredar di pasaran dengan memodifikasi model mangsapemangsa
dan meninjau faktor intrinsik dan restoran dari makanan viral, serta
pengaruh sosial yang berdampak pada keputusan pembelian. Keviralan dari
makanan yang ditinjau direpresentasikan menggunakan kurva Richard. Digunakan
hipotesis volume unit untuk menggambarkan level peredaran makanan viral di
pasaran dan level minat konsumen terhadap makanan viral. Perilaku dinamika dari
sistem yang dibangun diamati menjadi kompartemen level peredaran makanan viral
di pasaran dan level minat konsumen terhadap makanan viral. Keberadaan dari
kondisi setimbang dan kestabilannnya ditinjau menggunakan analisis nilai eigen
dan matriks Jacobi. Analisis numerik menggunakan fungsi logistik dan kurva
Richard dipelajari untuk mengilustrasikan hasil dari model yang dibangun. Dari
analisis numerik, diperoleh bahwa makanan viral yang mencapai puncak keviralan
dalam waktu singkat (fad) cenderung memiliki scaling parameter yang lebih besar
dibanding makanan viral yang mencapai puncak keviralan dalam waktu lambat
namun seterusnya terintegrasi pada kehidupan masyarakat (tren). Dalam hal mengetahui
kecenderungan minat konsumen, dilakukan survei sehingga diperoleh faktorfaktor
yang dapat memengaruhi minat konsumen terhadap makanan viral. Dengan
mengatur nilai parameter berdasarkan hasil survei, diperoleh pula bahwa semakin
suatu faktor dianggap berpengaruh terhadap keputusan pembelian oleh responden,
semakin lama pula konsumen berminat pada makanan viral. Dengan kata lain,
faktor-faktor yang paling berpengaruh untuk suatu makanan viral tetap diperbincangkan
dan menjadi tren adalah rasa dan harga.