digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK A. J. Bevan P.
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Saat ini kesadaran pria dalam menjaga penampilannya mulai muncul dan mendorong pertumbuhan pasar skincare bagi pria di Indonesia. Hal tersebut menjadi peluang sekaligus ancaman bagi Personafic for Men karena lemahnya barrier to entry pada pasar skincare bagi pria. Lemahnya barrier to entry pada pasar ini berdampak pada semakin banyaknya jumlah pesaing sehingga Personafic for Men harus memiliki strategi akuisisi konsumen agar tetap menjadi pemain yang kompetitif. Pemasaran media sosial merupakan salah satu strategi yang efektif dalam meningkatkan akuisisi konsumen. Namun Personafic for Men menghadapi isu penurunan online engagement pada konten video di media sosialnya karena Personafic for Men belum mengetahui kombinasi konten video pemasaran yang dapat menngkatkan online engagement. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengusulkan rancangan formulasi konten video pemasaran yang dapat meningkatkan online engagement. Rancangan tersebut diperoleh dengan memanfaatkan hasil eksperimen lapangan. Faktor video pemasaran yang diuji pada penelitian ini adalah durasi video, pesan konten, wajah model, dan voice-over. Keempat faktor tersebut dikombinasikan menjadi enam belas stimulus dengan pendekatan desain faktorial 2k yang dibagi menjadi empat blok. Keenam belas stimulus kemudian disebar kepada 2,25 juta akun target konsumen Personafic for Men, yakni pria Indonesia berusia 18-34 tahun, melalui layanan iklan Instagram. Setiap stimulus disebar selama tiga hari dengan tingkat biaya Rp60.000. Jumlah jangkauan, jumlah interaksi (like, share, dan comment), click-through rate (CTR), dan video completion rate (VCR) digunakan sebagai parameter online engagement untuk setiap stimulus yang disebar. Berdasarkan pengujian signifikansi dengan ANOVA dan analisis post hoc, diketahui bahwa konten video pemasaran yang dapat meningkatkan online engagement adalah video berdurasi 15 detik, video dengan pesan uninformativeness, dan video yang menggunakan wajah model. Temuan tersebut digunakan untuk menyusun strategi perancangan konten video pemasaran dan mock-up sebagai hasil dari penelitian ini.