ABSTRAK A. J. Bevan P.
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Saat ini kesadaran pria dalam menjaga penampilannya mulai muncul dan mendorong
pertumbuhan pasar skincare bagi pria di Indonesia. Hal tersebut menjadi peluang sekaligus
ancaman bagi Personafic for Men karena lemahnya barrier to entry pada pasar skincare bagi
pria. Lemahnya barrier to entry pada pasar ini berdampak pada semakin banyaknya jumlah
pesaing sehingga Personafic for Men harus memiliki strategi akuisisi konsumen agar tetap
menjadi pemain yang kompetitif. Pemasaran media sosial merupakan salah satu strategi
yang efektif dalam meningkatkan akuisisi konsumen. Namun Personafic for Men
menghadapi isu penurunan online engagement pada konten video di media sosialnya karena
Personafic for Men belum mengetahui kombinasi konten video pemasaran yang dapat
menngkatkan online engagement. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
mengusulkan rancangan formulasi konten video pemasaran yang dapat meningkatkan online
engagement. Rancangan tersebut diperoleh dengan memanfaatkan hasil eksperimen
lapangan.
Faktor video pemasaran yang diuji pada penelitian ini adalah durasi video, pesan konten,
wajah model, dan voice-over. Keempat faktor tersebut dikombinasikan menjadi enam belas
stimulus dengan pendekatan desain faktorial 2k yang dibagi menjadi empat blok. Keenam
belas stimulus kemudian disebar kepada 2,25 juta akun target konsumen Personafic for Men,
yakni pria Indonesia berusia 18-34 tahun, melalui layanan iklan Instagram. Setiap stimulus
disebar selama tiga hari dengan tingkat biaya Rp60.000. Jumlah jangkauan, jumlah interaksi
(like, share, dan comment), click-through rate (CTR), dan video completion rate (VCR)
digunakan sebagai parameter online engagement untuk setiap stimulus yang disebar.
Berdasarkan pengujian signifikansi dengan ANOVA dan analisis post hoc, diketahui bahwa
konten video pemasaran yang dapat meningkatkan online engagement adalah video
berdurasi 15 detik, video dengan pesan uninformativeness, dan video yang menggunakan
wajah model. Temuan tersebut digunakan untuk menyusun strategi perancangan konten
video pemasaran dan mock-up sebagai hasil dari penelitian ini.