Penelitian ini menelaah pendekatan kritik Dan Suwaryono (1923–1984) serta
perannya sebagai kritikus dalam medan seni rupa Indonesia. Penelitian ini juga
menjadi direktori tulisan-tulisan Dan Suwaryono terlengkap hingga waktu
penyusunan penelitian ini.
Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yang menempatkan kritik seni
rupa Suwaryono sebagai subjek penelitian. Pada proses pengambilan data,
penelitian ini juga menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif dalam
mendata dan membuat direktori kritik-kritik seni rupa Suwaryono. Penulis
menganalisis data-data yang terkumpul dengan memanfaatkan teori kritik seni rupa
Edmund B. Feldman.
Suwaryono menulis kritik seni dalam rentang waktu 1952–1983. Ia juga menulis
tentang sejarah seni rupa, film, tinjauan filsafat, hingga laporan-laporan kegiatan
kemiliteran. Suwaryono telah mengkritik karya S. Sudjojono, Affandi, Trubus, G.
Sidharta, Srihadi Soedarsono, Rusli, Zaini, Nashar, Siti Ruliyati, hingga Rita
Widagdo. Tinjauan kesejarahannya mencakup sejarah seni rupa klasik dan modern
Indonesia, Asia Tenggara, Eropa Barat dan Amerika, Mesir, Rusia, Tiongkok,
hingga Jepang.
Penelitian ini menunjukkan bahwa Suwaryono menilai karya dan seniman melalui
perbandingan model-model historis serta relevansi teknis dengan menyandingkan
teknik berkarya seniman yang dibahasnya dengan seniman-seniman lain. Kritik
intrinsiknya mengakomodasi afinitasnya pada seni abstrak dalam kaidah
modernisme. Ia turut menandai tikungan kritik dari ekspresivistis-nasionalistis ke
formalistis, dan karenanya menjadi salah satu kritikus yang turut melanggengkan
seni abstrak sebagai arus utama pada masa Orde Baru, meskipun medan seni rupa
telah menyaksikan perkembangan-perkembangan bentuk kesenian dan pemikiran
sejak 1970-an.