digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Afiq Agung
PUBLIC Yati Rochayati

COVER Afiq Agung
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 1 Afiq Agung
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 2 Afiq Agung
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 3 Afiq Agung
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 4 Afiq Agung
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 5 Afiq Agung
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 6 Afiq Agung
PUBLIC Yati Rochayati

PUSTAKA Afiq Agung
PUBLIC Yati Rochayati

Statistik non-Gaussian dalam distribusi struktur skala besar, dan fluktuasi suhu latar belakang gelombang mikro kosmik, dapat digunakan untuk membatasi model inflasi. Data tentang latar belakang gelombang mikro kosmik dari Planck (2015) mampu memberikan batasan terkini pada parameter yang mengontrol tingkat nonGaussianitas dalam model inflasi tertentu, sehingga mendukung atau tidak menyukai model tersebut. Membuat parameter non-Gaussianitas yang diselidiki dalam penelitian ini dapat menjadi referensi apakah baik atau tidaknya menjadi parameter dalam membatasi model inflasi kosmologi. Mulai dari statistik medan acak, penelitian ini mengulas non-Gaussianitas dari model inflasi kosmologi medan skalar tunggal (symbol) dengan parameter slow-roll. Lalu dicoba untuk diuji lebih lanjut pada model inflasi gravitasi Einstein-skalar-GaussBonnet 3+1. Signature non-Gaussian yang dihasilkan oleh model tersebut dikuantifikasi, dan parameter yang mengontrol tingkat non-Gaussianitas dibatasi menggunakan data dari Planck (2015). Hasil dari penyelidikan non-Gaussianitas dalam model inflasi Einstein-skalar-Gauss-Bonnet 3+1 kemudian dapat dibandingkan dengan model medan skalar tunggal, inflasi slow-roll. Metode yang digunakan dalam menyelidiki non-Gaussianitas dalam penelitian ini adalah formalisme ‘in-in’, diterapkan setelah memperoleh suku-suku 3-titik (symbol) (constant density curvature perturbation) dari ekspansi perturbasi ke orde ketiga. Fungsi korelasi 3-titik tersebut membantu dalam mengetahui bispektrum yang digunakan untuk menyelidiki non-gaussinitas dari model inflasi. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa, (1) kedua model yang diuji adalah model dengan slow-roll yang ditekan dalam squeezed limit, karena miliki (rumus) local yang dominan; (2) kedua model yang diuji memiliki hasil non-gaussianitas yang sama karena suku Gauss-Bonnet pada model kedua memiliki fungsi kopling yang bernilai nol setelah ditransformasi ke formalisme ADM 3+1.