digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fikri Ramadhani
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Tabel mortalitas digunakan untuk menganalisis pola kematian penduduk di suatu negara. Tabel mortalitas terbaru yang dimiliki oleh Indonesia adalah Tabel Mortalitas Indonesia IV (TMI IV). Dalam membangun TMI IV dibutuhkan data kematian dari beberapa perusahaan asuransi jiwa. Jumlah data kematian yang digunakan untuk menghitung peluang kematian harus memenuhi syarat sehingga hasil yang diperoleh representatif. Jika jumlah data kematian kurang dari yang disyaratkan, maka perlu dilakukan ekstrapolasi. Hal ini biasanya terjadi untuk usia yang sangat muda (0-15 tahun) dan usia yang sangat tua (diatas 79 tahun). Ekstrapolasi dapat dilakukan dengan menggunakan model kesintasan, seperti hukum mortalitas Gompertz, hukum mortalitas Makeham, model Kesintasan Heligman- Pollard, dan model kesintasan Siler. Untuk usia 16-79 tahun, peluang kematian pada TMI IV menggunakan data asli. Namun, sering terjadi data hilang ataupun data tidak masuk akal sehingga dilakukan interpolasi untuk mengestimasi peluang kematian. Metode interpolasi yang digunakan adalah interpolasi Lagrange 6 titik, Brass-Logit, spline linier, dan spline kubik. Model kesintasan dan metode interpolasi tersebut akan diuji keakuratannya dalam prediksi TMI IV dengan statistik uji rataan kesalahan mutlak atau biasa disebut mean absolute deviation (MAD). Pada TMI IV untuk laki-laki diperoleh bahwa untuk usia yang sangat muda model kesintasan terbaik adalah model kesintasan Siler dan untuk usia yang sangat tua adalah hukum mortalitas Makeham. Untuk wanita dengan usia yang sangat muda model kesintasan terbaik adalah model kesintasan Siler dan usia yang sangat tua adalah model Kesintasan Heligman-Pollard. Dari keempat metode interpolasi, diperoleh hasil terbaik adalah interpolasi Lagrange 6 titik.