digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

JESSLYN GRACSELLA RUSLI ABSTRAK
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Tabel mortalitas adalah kumpulan data statistik yang menggambarkan tingkat kematian dalam suatu populasi yang mana digunakan dalam menentukan premi asuransi jiwa. Data yang digunakan untuk membangun tabel mortalitas ini adalah Data Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional, dengan periode pengamatan dari 1 Januari 2018 hingga 31 Desember 2021. Proses konstruksi tabel mortalitas dimulai dengan menghitung eksposur peserta dan jumlah kematian pada setiap usia, sehingga diperoleh tingkat mortalitas kasar yang meningkat seiring bertambahnya usia. Setelah itu, dipilih rentang usia produktif (15-64 tahun) yang dinilai cukup konsisten untuk dilakukan ekstrapolasi. Hasil dari ekstrapolasi menunjukkan bahwa tingkat mortalitas peserta laki-laki pada dasarnya lebih tinggi daripada peserta perempuan. Hasil tersebut kemudian akan digraduasi dengan menggunakan Model Whittaker-Henderson dan Model Heligman-Pollard agar lebih halus. Meskipun parameter dari Model Heligman-Pollard lebih banyak dan kompleks, tetapi model tersebut dapat bersaing dengan Model Whittaker-Henderson. Dengan membandingkan nilai Residual Standard Error (RSE) dari kedua model, ditemukan bahwa untuk peserta laki-laki dan perempuan secara berturut-turut, nilai RSE menggunakan Model Whittaker-Henderson adalah 0,000614 dan 0,000444. Sementara untuk Model Heligman-Pollard, nilai RSE untuk peserta laki-laki dan perempuan secara berturut-turut adalah 0,007495 dan 0,006143. Oleh karena itu, Model Whittaker-Henderson dipilih karena memiliki nilai RSE terendah untuk kedua jenis kelamin. Untuk menilai pengaruh dari tingkat mortalitas model dan tingkat mortalitas pada TMI IV pada tingkat mortalitas yang akan datang, dilakukan uji kredibilitas. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor kredibilitas meningkat seiring bertambahnya usia dari 15 hingga 64 tahun. Pada usia awal, tingkat mortalitas yang kredibel lebih dipengaruhi oleh TMI IV daripada model yang digunakan. Namun, pada usia sekitar 41-44 tahun, tidak ada pengaruh yang mendominasi, baik dari TMI IV maupun model yang digunakan, terhadap tingkat mortalitas yang dapat dipercaya. Puncak faktor kredibilitas terjadi pada usia 64 tahun, menandakan bahwa pengaruh model yang digunakan lebih dominan daripada TMI IV.