digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nadin Fadilla
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Meningkatnya pertumbuhan industri tekstil dapat mengakibatkan jumlah limbah tekstil yang dihasilkan meningkat dan berdampak pada pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh adanya zat sintetis. Untuk mengatasinya, saat ini muncul istilah sustainable fashion. Sustainable fashion pada sebuah produk tekstil dapat berupa penggunaan material organik, animal free, dan pemanfaatan sisa limbah. Penelitian ini difokuskan kepada penggunaan material organik yang terletak pada produk perusahaan yang berserat Modal yang diproduksi oleh perusahaan Tencel, berupa kaos di mana pada kaos tersebut perusahan masih menggunakan tinta sablon sintetis sehingga hal ini tidak mencapai konsep sustainable fashion. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan tinta sablon menggunakan material organik. Metode yang digunakan untuk pengembangan tinta organik, yaitu design for environment (DfE). Dalam DfE juga digunakan life cycle assessment (LCA) sebagai tools untuk analisis dampak lingkungan dari satu produk berdasarkan ISO 14040:2016. Terdapat empat tahapan berdasarkan ISO tersebut yang dilakukan, yaitu penentuan batasan, inventoris data, dampak lingkungan dan analisisnya. Kemudian untuk mengetahui rancangan optimal dari tinta organik, dilakukan dengan design of experiment (DoE). Pada penelitian ini, ditentukan 2 variabel respons yaitu nilai ketahanan luntur terhadap air dan terhadap sabun dengan tiga faktor eksperimen yang masing-masing memiliki 2 level sehingga dihasilkan 8 kombinasi. Kemudian pada saat eksperimen, variabel respons tahan luntur terhadap air dilakukan 2 kali replikasi sedangkan terhadap sabun 4 kali replikasi. Rancangan akhir selanjutnya dilakukan pengujian berdasarkan SNI ISO-C06 :2010 A2S terkait pencucian. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor penggunaan mordant mempengaruhi kualitas ketahanan luntur dari tinta organik pada kain. Pada pengujian awal di dapatkan nilai 1 dan 1 – 2 pada 8 sampel yang diuji. Berdasarkan hasil tersebut dilakukan perbaikan desain dan didapatkan hasil yang lebih baik yaitu perbedaan warna tidak jauh berbeda dengan warna awal pada sampel. Namun, hasil rancangan pada perbaikan desain ini belum dilakukan pengujian karena adanya keterbatasan waktu. Pada perhitungan karbon didapatkan jumlah karbon yang dihasilkan adalah kurang dari 0.09 kgCO2, yaitu 0.073 kgCO2, lebih kecil dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Dari hasil penelitian tersebut, dapat perusahaan gunakan sebagai pedoman untuk mengembangkan tinta organik.