Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) tidak lepas dari adanya
risiko kecelakaan kerja. Kejadian nyaris celaka merupakan prekusor dari
kecelakaan kerja maka dari itu perlu adanya kesadaran pekerja dalam
melaporkan kejadian dan manajemen yang tepat untuk mencegah kecelakaan
serius di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian
nyaris celaka yang dilaporkan, faktor yang mempengaruhi intensi perilaku
pelaporan kejadian nyaris celaka, melakukan manajemen kejadian nyaris celaka
yang dilaporkan, serta memberikan rekomendasi intervensi terhadap faktor yang
memengaruhi intensi perilaku pelaporan kejadian nyaris celaka dan kejadian
nyaris celaka yang terjadi di PT.X. Penelitian ini menggunakan metode mix
method dengan metode kuisioner, Focus Group Discussion, bersama pekerja,
observasi serta wawancara untuk melihat intensi perilaku pelaporan pekerja dan
manajemen kejadian nyaris celaka di PT.X. Variabel yang digunakan untuk
mengetahui intensi perilaku pelaporan kejadian nyaris celaka adalah faktor
internal berupa demografi yaitu usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan,
pelatihan dan riwayat accident, incident dan nyaris celaka dengan sikap pekerja
sebagai mediator serta faktor eksternal berupa dukungan manajemen dan
supervisors, tekanan kinerja keselamatan, rasa takut akan hukuman dan persepsi
sosial di lingkunan kerja. Uji validitas dan realibilitas dilakukan sebelum
penyebaran kuisioner. Setelah kuisioner dinyatakn valid dan reliabel kemudian
dilakukan suvery kuesioner terhadap 160 pekerja dengan tingkat respons
sebesar (90,39%). Setelah itu dilakukan Focus Group Discussion bersama
perwakilan pekerja tanpa didampingi manajerial guna agar pekerja lebih leluasa
dalam menyampaikan perspektifnya. Hasil kuisioner akan dianalisis dengan
Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) menggunakan
software SmartPLS 3.0 dengan tujuan untuk untuk memverifikasi model dengan
uji validitas dan realibiltas serta menguji hipotesis penelitian dan rekaman transkrip hasil diskusi Focus Group Discussion akan dan dianalisis
menggunakan analisis konten dengan NVivo ver. 12® untuk menggali lebih jauh
tema-tema yang muncul dalam FGD. Berdasarkan hasil analisisis kuesioner dan
Focus Group Disscusion menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan
dalam faktor internal berupa masa kerja di PLTP, pendidikan terakhir, training
nyaris celaka, sikap, serta faktor eskternal berupa dukungan manajemen dan
supervisors, rasa takut akan hukuman, dan persepsi sosial di lingkungan kerja
terhadap intensi pekerja dalam melaporkan nyaris celaka di PT.X dan sikap
dapat menjadi mediator yang baik terhadap intensi perilaku pelaporan kejadian
nyaris celaka di PT.X. Manajemen kejadian nyaris celaka yang dilaporkan akan
dianalisis dengan menggunakan Risk Register 5x5 PT.X, dan didapatkan bahwa
kejadian nyaris celaka yang dilaporkan memiliki 3 tingkat risiko low, 1 tingkat
risiko medium, dan 4 tingkat risiko high. Rekomendasi intervensi yang dapat
diberikan untuk mempromosikan pelaporan kejadian nyaris celaka di
lingkungan kerja PT.X yakni manajemen dapat memberikan edukasi mendalam
terhadap pekerja baru dan pekerja yang memiliki tingkat pendidikan yang
rendah, memberikan training khusus kejadian nyaris celaka, membuat fitur
pelaporan nyaris celaka yang mudah dah sederhana, menjelaskan dengan jelas
bahwa tidak ada budaya menyalahkan dalam sistem pelaporan, dan yang terakhir
manajemen dapat membangun sinergi dan solidaritas tiap divisi melalui
beberapa program. Rekomendasi intervensi yang dapat diberikan terhadap
kejadian nyaris celaka yang dilaporkan di PT.X yakni selalu mengadakan
inspeksi dan pemeliharaan peralatan secara berkala, memastikan bahwa perlatan
listrik dan kabel listrik berada pada jarak aman sehingga tidak mudah dijangkau
oleh aktivitas lainnya, memberikan edukasi dan pelatihan yang sesuai kepada
setiap pekerja dan selalu memperhatikan good housekeeping di seluruh
lingkungan kerja PT.X.