digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kereta api merupakan salah satu moda transportasi unggulan yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Stasiun Gambir terpilih dikarenakan kota Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia dan menjadi pusat seluruh pemerintahan maupun bisnis sehingga stasiun Gambir menjadi salah satu alternatif prioritas pilihan masyarakat untuk menggunakan transportasi di pulau Jawa. Di stasiun Gambur seringkali terjadi kepadatan yang mengganggu sirkulasi penumpang dan mengakibatkan penggunaan fasilitas yang kurang optimal. Jarak antara area drop off menuju area peron serta tata letak stasiun yang tidak efektif seringkali menimbulkan kesulitan bagi penumpang untuk melakukan pergerakan di stasiun. Faktor jadwal kedatangan dan keberangkatan KA antarkota yang berdekatanpun dan lokasi antara hall utara dan hall selatan yang cukup jauh, hal tersebut mempengaruhi kondisi kepadatan terutama pada hall Selatan. Situasi stasiun yang melebihi kapasitas dan terjadi titik-titik tumpukan kepadatan sehingga membuat sirkulasi penumpang menjadi kurang optimal membuat suasana padat dan bersesakan. Ketika jadwal kedatangan dan keberangkatan KA antarkota sudah dekat, penumpang kesulitan untuk mengakses stasiun, mulai dari area parkir hingga peron. Tata letak stasiun yang tidak efektif pada fungsinya masing-masing mempengaruhi kemudahan visibilitas (penglihatan) dan aksesibilitas penumpang, sehingga terjadi cross circulation. Penelitian ini bertujuan untuk memverifikasi bagaimana visibilitas dan aksesibilitas pada tata ruang yang direncanakan pada denah baru di Stasiun Gambir dapat mengakomodasi permasalahan sirkulasi penumpang melalui perubahan tata ruang yang baru memudahkan akses penumpang. Diperlukan rencana tata letak yang memungkinkan penumpang mengakses ruang yang berbeda dengan mempertimbangkan konfigurasi ruang yang memfasilitasi pergerakan penumpang di dalam stasiun. Untuk mencapi tujuan tersebut dilakukan evaluasi atas denah lama dan baru dengan menganalisis visibilitas dan aksesibilitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran, diawali dengan observasi dan pengolahan data melalui aplikasi depthmapX yang selanjutnya data tersebut dihitung melalui perhitungan space syntax kemudian dianalisis perubahan layout posisi ruang tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mempertimbangkan visibilitas dan aksesibilitas aktivitas penumpang melalui penggambaran hasil depthmapX, kita dapat menentukan arah sirkulasi dan pergerakan penumpang yang lebih baik dan terorganisir saat melakukan aktivitas di stasiun. Hal ini yang akan membantu manajemen pengelola dalam menentukan kebijakan arah sirkulasi pada pergerakan penumpang di stasiun.